CIREBON – Demi untuk memperkenalkan destimasi wisata khususnya lewat seni dan budaya yang dimiliki Cirebon di kancah internasional. Laskar Macan Ali memberangkatkan Ade Irvan penari topeng otodidak ke tiga negara.
Ketiga negara tersebut ialah Taiwan, Hongkong dan Singapura. Meski dengan biaya seadanya dengan cara urunan teman-teman Migran Macan Ali yang ada di Taiwan dan Cirebon. Tidak menyurutkan langkah demi memperkenalkan seni dan budaya Cirebon.
Panglima Tinggi Laskar Macan Ali Kesultanan Cirebon, Prabu Diaz Mahadewa mengatakan pihaknya memberangkatkan Ade Irvan untuk pentas di tiga negara, Taiwan, Hongkong dan Singapura itu ialah ingin membantu Pemerintah Daerah Cirebon untuk mempromosikan seni dan budaya yang dimiliki Cirebon di kancah internasional.
Pihaknya tidak meminta sedikit anggaran ke Pemerintah daerah. Melainkan hanya sekedar melepaskan keberangkatan sungguh sangat berarti baginya dan Ade Irvan.
“Kita tidak meminta Pak Walikota untuk membiayai perjalanan Ade. Kami hanya ingin Pak Walikota melepas. Tapi sampai waktunya tetap saja tidak bisa. Tapi tidak apa, tidak menyurutkan langkah kami untuk tetap memberangkatkan Ade ke tiga negara,” kata Prabu Diaz, Jum’at (11/1/2019).
Untungnya, Ibu Hj Rd Sri Heviyana mantan Ketua Dekranasda Kabupaten yang peduli dengan seni dan budaya mau melepaskan keberangkatan Ade Irvan.
“Kami sebagai masyarakat Cirebon karena Cirebon itu kaya dengan seni dan budaya tetapi kalah dengan Yogyakarta dan Bali. Seharusnya peran serta Pemerintah Daerah lebih peka lagi terhadap promosi seni dan budaya. Apalagi visi misinya Walikota saat ini adalah mengangkat pariwisata Cirebon sebagai andalan utama. Jadi bukan hanya infrastruktur saja tapi seni budaya kita juga harus dikenalkan ke mancanegara,” tegasnya.
Sementara itu, Tokoh Cirebon juga mantan Ketua Dekranasda Kabupaten Cirebon, Hj Rd Sri Heviyana pihaknya sangat mengapresiasi terhadap Laskar Macan Ali memberangkatkan Ade Irvan untuk berangkat ke Taiwan, Hongkong dan Singapura.
“Pastinya kebanggan buat kita semua. Karena bukan hanya membawa nama Laskar Macan Ali dan Ade irvan sendiri namun membawa nama harum Cirebon dikancah internasional,” kata Heviyana.
Heviyana berharap, semua masyarakat ikut mendorong dan mensupport agar seni dan budaya Cirebon bisa di promosikan. Terutama peran serta pemerintah daerah.
“Kebetulan putri-putri saya juga penari topeng. Untuk belajar tari topeng sangatlah susah karena butuh keuletan, kesabaran dan ketelatenan. Makanya kami sangat-sangat mengapresiasi. Mengapa ada yang ingin mengagumkan nama Cirebon kok disia-siakan. Kita support lah,” katanya. (gfr)