Home » Cirebon » Begini Langkah Strategis Camat Ciledug Antisipasi Banjir Di 2019

Begini Langkah Strategis Camat Ciledug Antisipasi Banjir Di 2019

CIREBON – Kecamatan Ciledug melakukan serangkaian langkah strategis dalam mengantisipasi ancaman banjir di tahun 2019 ini. Seperti diketahui bersama, Februari 2018 lalu di Ciledug terjadi banjir bandang dahsyat yang ketinggiannya sampai menenggelamkan ratusan rumah.

DIALOG – Camat Ciledug, Solihin saat berdialog dengan Pemred Jabar Publisher, Hasan Jay.

Ditemui JP di ruang kerjanya, Camat Ciledug Solihin mengupas sejumlah program kerja yang sudah dilakukan sebagai upaya antisipasi banjir bandang ini, Kamis (17/1/2019). “Langkah pertama mengkoordinasikan para kuwu di 8 desa yang terkena imbas banjir dengan memperbaiki klep yang fungsinya agar air dari masyarakat bisa keluar, sedangkan saat sungai tinggi air tidak bisa masuk,” katanya.

Camat asli pribumi ini juga menjelaskan, jumlah klep yang dimaksud ada puluhan adapun penempatannya di sepanjang sungai Cisanggarung yang melewati desa Ciledug Kulon, Ciledug Wetan, Ciledug Lor, Jatiseeng Kidul, dan Bojongnegara. “Berikutnya upaya peninggian tanggul setinggi 1 meter dan sekarang sudah semuanya berfungsi,” imbuh Solihin.

Tak hanya itu, Camat juga menginstruksikan kepada para kuwu agar memprioritaskan program penanggulangan bencana seperti di Desa Jatiseeng Kidul, Ciledug Wetan, Ciledug Kulon, Ciledug Lor, dan Bojongnegara,” terangnya. Khusus untuk Desa Ciledug Wetan, ada dua buah kampung yang letaknya cukup jauh yakni Kampung Cihoe – Palabuhan dan Palabuhan – Kebon Awi. “Sekarang sudah ada dua jembatan gantung yang berfungsi secara permanen yang menghubungkan Cihoe dan Palabuhan serta Palabuhan – Kebon Awi,” ulasnya.

Di sekitar kampung tersebut juga akan dibangun barak pengungsian dan akan dipergunakan saat terjadi banjir agar masyarakat merasa aman saat mengungsi. “Alasannya kenapa dibangun di sana, karena di titik itu merupakan pertemuan dua sungai yakni Cisanggarung dan Cijangkelok,” beber Camat.

Ada juga skala prioritas lainnya yakni jembatan gantung di lokasi lain yang merupakan hasil serapan dana CSR dari Bank BJB. “Pelaksanaannya oleh Pemkab dalam hal ini PJ Bupati Cirebon yang melibatkan Forkopimda seperti Kapolres Cirebon dan Dandim 0620,” imbuhnya. Sementara jembatan tersebut dibangun, kata camat, masyarakat setempat juga bergotong royong membangun jembatan darurat yang diprediksi selesai pembangunannya dalam 2-3 hari kedepan.

“Terakhir kami juga sudah membeli perahu karet lengkap dengan alar rescue yang digunakan saat terjadi bencana. Adapun BBWS memberikan sumbangan berupa satu unit eskavator lengkap dengan operator yang stenby bisa dipergunakan ketika dibutuhkan” pungkas Solihin mantap.

Ditemui terpisah, Kuwu Ciledug Kulon H. Wawan Hermawan sangat mengharapkan adanya normalisasi sungai di Sungai Cisanggarung. “Menurut kami, normalisasi atau pengerukan sungai lah yang paling penting. Karena Sungai Cisanggarung ini menyusutnya sangat besar, hampir 50 meter yang hilang. Solusinya hanya satu, normalisasi secara menyeluruh,” tegas kuwu berbadan tegap ini. (jay/adi/ron)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*