BANJAR – Kota Banjar hari ini genap berusia 16 tahun. Sejak menjadi kota otonom pada 21 Februari 2003 silam, kota berpenduduk hampir 200 ribu jiwa ini, mengalami peningkatan baik dari infrastruktur maupun kesejahteraan masyarakat. Bahkan Banjar adalah satu-satunya daerah di Jawa Barat yang mendapatkan predikat opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) delapan kali berturut-turut.
Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul ulum menilai, masyarakat Banjar telah merasakan perubahan yang berarti buah kerja keras kepemimpinan Walikota dan jajarannya. Sebagai pimpinan di Jawa Barat, Uu mengatakan turut bangga memiliki Kota Banjar dengan segudang penghargaannya.
“Banjar ini semakin hebat terbukti banyak sekali penghargaan yang sudah diterima terutama dalam mengelola anggaran sudah 8 kali WTP berturut-turut ini luar biasa belum ada di daerah lain. Saya kira masyarakat juga merasakannya,” kata Uu usai menghadiri peringatan HUT ke-16 Kota Banjar di lapang bhakti Banjar, Rabu (20/2/2019).
Disisi lain, menurut Uu, masih banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD), salah satunya dari sektor pariwisata. Uu berharap, tidak hanya jadi perlintasan pariwisata ke arah Pangandaran saja, tetapi Banjar harus bisa mengangkat potensi tujuan pariwisata alam maupun budaya.
“Potensi wisata harus ditingkatkan termasuk infrastruktur wisatanya. Walaupun ada Pangandaran, Banjar pun jangan ketinggalan. Banjar jangan hanya jadi perlintasan saja,” harap Uu.
Walikota Banjar Ade Uu Sukaesih, menuturkan, masih ada PR pembangunan yang masih belum terealisasi. Di periode kedua kepemimpinannya ini, Ade mengajak seluruh pihak termasuk masyarakat bersama bahu-membahu dan berkolaborasi mewujudkan visi misi kota Banjar.
“Masih banyak PR kedepan mudah-mudahan dengan kesatuan mari kita lanjutkan bersama pembangunan Banjar. Ini perjode kedua saya dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Tahun 2019 merupakan tahun transisi beralihnya masa berlaku Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Banjar 2014-2019. Ade mengatakan, arah kebijakan Pemkot Banjar tahun 2019 mengacu pada dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Banjar tahun 2005-2025.
Banjar merupakan kota agropolitan. Kondisi aktivitas perekonomiannya yang berbasiskan agrobisnis, agroindustri dan agrowisata, menjadikan Kota yang merupakan pintu masuk Jabar bagian selatan dari Jawa Tengah ini sebagai pusat distribudi produk-produk ataupun jasa pertanian.
“Ada 6 misi Banjar yaitu meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang profesional dan akuntabel, meningkatkan kualitas SDM, meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi, mewujudkan kota peduli HAM, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan mengembangkan daya tarik serta potensi daerah,” tutur Ade.
Di akhir upacara peringatan HUT ke-16 Banjar, Wagub Uu dan Walikota Banjar melepas rombongan truk pengangkut beras Rastra untuk disalurkan ke masyarakat Banjar. (rls/hms)