CIREBON – Menjelang pergantian tahun 2019 ke 2020, Pemerintah Desa (Pemdes) Pabuaran Lor, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon, kembali menyempurnakan infrastruktur di desanya lewat Dana Desa (DD) tahap IIl tahun 2019. Berbagai kegiatan digelontorkan dengan cermat dan amanah, tentunya demi kepentingan masyarakat Pabuaran Lor.
Dari pantauan langsung Jabar Publisher, Sabtu (28/12/2019), terlihat Kuwu Pabuaran Lor Herry Castari bersama dengan Perangkat Desa, memantau langsung setiap pelaksanaan pembangunan di semua dusun. Dengan penuh konsentrasi dan ketelitian, mereka memantau setiap detail pekerjaan.
Kepada JP, Kuwu Herry begitu Ia akrab disapa menjelaskan rincian program di desanya dari DD tahap tiga tahun ini. “DD tahap IlI saya gunankan untuk infrastruktur, yaitu pembuatan Tembok Penahan Tanah (TPT) di Dusun 1, 4 dan 6, lalu pengerasan jalan di Dusun 6, terus memberikan Lapisan atas beton (lataston) di Dusun 4 dan 5. Kemudian untuk pemberdayaannya kita adakan pemberian Beasisawa kepada anak berprestasi di tingkat SD, SMP, SMA, khusus di sekolahan yang ada di wilayah Desa Pabuaran Lor. Selanjutnya memberikan modal untuk pengembangan usaha Bumdes,” ungkap orang nomor satu di Pabuaran Lor ini.
Ia memastikan, anggaran dari Dana Desa tahap III tahun 2019 ini bisa selesai tepat waktu dan bisa bermanfaat untuk warga Pabuaran Lor. “Kami akan selalu memantau semua kegiatan pelaksanaan pembangunan infrastruktur di setiap dusunnya, seperti di dusun 6, kita bangun badan jalan sepanjang kurang lebih 63 m, agar di musim hujan ini air tidak masuk langsung ke rumah warga. Jalan yang awalnya tidak layak dan susah untuk dilewati, bahkan membuat warga terisolir, sekarang bisa digunakan oleh warga tanpa halangan,” terangnya.
Kuwu yang juga Mantan Anggota Polri ini juga terbilang telaten dalam memilih bahan bangunan, tujuannya agar tingkat kekuatan bangunan bisa bertahan lama. “Kita juga memesan bahan bangunan yang kualistasnya baik, supaya apa yang kita bangun itu layak dan tidak menjadi temuan. Jadi harapan saya, selain keinginan warga terkabulkan, terlaksanakan, bermanfaat untuk masyarakat, hasilnya juga memuaskan dan semuanya bisa terselesaikan tepat waktu. Insya Allah saat nanti dilakukan monitoring oleh muspika juga hasilnya bisa memuaskan,” harapnya.
Sebagai informasi, dana desa merupakan anggaran dari Pemerintah Pusat untuk stimulan berkesinambungan ke desa-desa Se-Indonesia yang digelontorkan tiap tahun, yang peruntukannya 80 persen untuk bidang infrastruktur dan 20 persen untuk Pemberdayaan Masayarakat (non fisik). Prosentase pembagian anggaran untuk fisik dan non fisik bisa saja berbeda tergantung taraf kemajuan desa itu sendiri. (adi/red)