Home » Bandung » Meraka adalah Lesbi Pembunuh Sadis, 1 Masih Berusia 15 Tahun

Meraka adalah Lesbi Pembunuh Sadis, 1 Masih Berusia 15 Tahun

BANDUNG – Gadis-gadis belia ini ternyata komplotan pembunuh sadis. Mereka dengan kejinya menghabisi nyawa seorang sopir taksi online, kemudian mayatnya dibuang ke jurang di Pangalengan, sementara mobilnya dibawa kabur.

Total pelaku berjumlah empat orang. Semaunya perempuan muda. Namun yang satunya, masih di bawah umur, jadi tak bisa ditampilkan. Yang di bawah umur ini merupakan otak dari kasus tersebut,” ujar Kapolresta Bandung Kombes Pol Hendra Kurniawan dalam jumpa pers pengungkapan kasus pembunuhan di Mapolresta Bandung, Jawa Barat, Rabu (29/4/2020).

Keempat pelaku adalah berinisial Iki (15), KSA alias Risma (18), KEZI alias Sella (19), dan AS alias Riska (18). “Keempatnya memiliki peran masing-masing. Keempatnya lulusan SMA dan ada yang masih menempuh pendidikan SMA,” tambah Kapolresta.

Kasus pembunuhan sopir taksi online tersebut terjadi pada akhir Maret lalu. Mayat korban ditemukan di jurang hutan pindu di Pangalengan, Kabupaten Bandung. Korban adalah seorang sopir taksi online bernama Samiyo Basuki Riyanto.

Peristiwa pembunuhan berawal saat ERS alias Iki (15) dan TGC alias Sella (19) memesan jasa taksi online dari Jakarta dengan tujuan Pangalengan, Kabupaten Bandung, pada 30 Maret lalu. Samiyo (60) yang merupakan pensiunan PNS menjadi sopir taksi online tersebut.

Iki yang berusia 15 tahun berkeinginan ke Pangalengan karena rindu dan ingin menemui kekasihnya sesama jenis (lesbi), Risma (18). Sebelum ke Pangalengan, mereka menjemput tersangka AS alias Riska (18) di Jonggol, Kabupaten Bogor. Dari pemeriksaan, diketahui Riska merupakan kekasih sesama jenis (lesbi) dari Sella (19).

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan ke Pangalengan menggunakan jalur tol Cipularang dan keluar di Tol Gate Soroja. Mereka akhirnya sampai di rumah Risma di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

Di rumah Risma, diduga keempatnya mempunyai rencana untuk menghabisi nyawa sopir tersebut sehingga meminta diantarkan kembali ke tujuan lain.

Di tengah jalan, korban menagih ongkos yang telah disepakati sebesar Rp 1,7 juta, namun para tersangka tak mampu membayar ongkos itu.

Lantas, Iki dan Risma menghabisi korban dengan menggunakan kunci inggris yang ditemukan di dalam mobil. Risma membekap dan mencekik korban, sementara Iki yang memukul korban dengan kunci inggris.

Selanjutnya, salah seorang dari mereka menguasai dan mengendarai milik korban. Sekitar 400 meter, Riska membantu membuang jasad korban ke jurang di hutan pinus di Pangalengan. Dan Sella bertugas mengambil telepon genggam korban.

“Korban dipukul kepalanya, kemudian sedikit goyang, dipukul lagi sebanyak delapan kali, dan akhirnya meninggal,” kata Kapolresta.

Namun, akhirnya mobil tersebut mengalami kecelakaan tunggal di Cikalong, Kota Cimahi lantaran pelaku belum mahir mengemudi.

Setelah itu, kendaraan tersebut ditinggalkan begitu saja hingga satu minggu kemudian warga melaporkan temuan mobil tersebut ke polisi.

Seminggu setelah itu, anggota Polresta Bandung mendapat informasi tentang mobil korban. Dari rekaman kamera CCTV, polisi bisa mengidentifikasi pengguna mobil itu.

“Dari sana kami bisa menemukan pelaku dan beberapa hari ini berhasil menangkap semua. Pelaku utama saudari Iki, masih di bawah umur, jadi tak bisa ditampilkan,” kata Hendra.

Keempat pelaku ditangkap polisi di tempat persembunyian masing-masing hampir sebulan setelah kejadian pembunuhan.

“Ancaman hukuman 20 tahun atau maksimal seumur hidup,” jelasnya.

Kasatreskrim Polresta Bandung, AKP Agta Bhuana Putra, mengatakan pihaknya sedang mendalami motif para pelaku.

Dari pemeriksaan diketahui, keempat gadis itu merupakan dua pasang yang menjalin hubungan sesama jenis atau lesbi.

Mereka yang berasal dari Jabodetabek itu bisa saling mengenal dan bertemu setelah perkenalan melalui aplikasi kencan bagi para lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) bernama “Heart”.

“Mereka melakukan pertemanan di aplikasi Heart,” kata Agta. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*