Home » Bandung » Di Tengah Corona, IPDN Gelar Halal Bihalal, “Praja Berjoget Ria Bareng Biduan”

Di Tengah Corona, IPDN Gelar Halal Bihalal, “Praja Berjoget Ria Bareng Biduan”

JATINANGOR – Beredar foto, pesta halal bihalal yang digelar warga kampus Ilmu Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat. Dalam foto yang beredar itu, tampak beberapa praja (peserta didik) IPDN tengah berjoget bersama penyanyi yang disewanya dari zona merah. Konon, acara tersebut digelar menggunakan dana pendidikan sebesar Rp 75 juta dan klaim sudah izin pimpinan Kemendagri. Ironis, pesta itu digelar di tengah pandemi corona, di saat pemerintah tengah gala-galaknya memberlakukan sosial distancing.

Kabarnya, “pesta” tersebut digelar untuk tujuan menghibur praja yang sudah beberapa bulan self isated. Dalam acara tersebut, mereka mendatangkan tiga penyanyi dangdut. Foto itu viral di sejumlah media sosial.

Di media sosial dan grup-grup percakapan Whatsapp foto tersebut beredar, disebut suasana halalbihalal Idul Fitri 1441 Hijriah yang diikuti praja IPDN. Jelas saja, beredarnya foto ini menimbulkan reaksi warganet yang menganggap kalau IPDN melanggar ketentuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah situasi pandemi virus corona.

Kepala Biro Kerjasama dan Hukum IPDN Baharuddin Pabba, membenarkan adanya kegiatan perayaan lebaran pada Minggu (24/5/2020) kemarin.

“Benar, hari kemarin IPDN ada acara. Acaranya hanya makan siang saja bersama praja, dan acaranya pun tetap dalam standar protokol Covid-19, bermasker, berjarak dan tidak bersalaman,” tutur Baharuddin Pabba, seraya menyebut kalau kegiatan rutin tahunan itu telah dihadiri oleh sejumlah pejabat dan praja IPDN.

Baharrudin juga tidak menampik jika kegiatan tersebut mendatangkan beberapa penyanyi yang berasal dari zona merah, yaitu Jakarta. “Bukan artis ya, tapi penyanyi untuk menghibur praja, tetapi didahului oleh tausiah dari ustaz untuk memberikan semangat,” tuturnya lagi dikutip dari notif Indonesia.

Menurut infotmasi, kegiatan halal bi halal itu telah menghabiskan dana pendidikan Rp 75 juta. Baharrudin berujar, acara itu seperti makan siang pada umumnya dan dilakukan di tempat biasanya para praja makan.

Untuk itu, ia mengatakan tak perlu dibesar-besarkan karena sejatinya hal tersebut bagian dari rutinitas makan biasa, yang kali ini dihadiri pejabat dan biduan biasa.

Dikatakannya lagi, kegiatan tersebut pun sudah atas ijin pimpinan Kemendagri. Dan diselenggrakan untuk tujuan menghibur praja yang sudah beberapa bulan self isated.

“Para pimpinan IPDN (terbatas) hadir di ruang makan Praja untuk makan, dan memberi semangat kepada Praja yang sudah dua bulan lebih tidak bisa kemana-mana karena mereka terus berada di dalam kampus,” ujarnya.

“Praja IPDN sudah dikarantina di dalam Kampus, Praja tidak pesiar, tidak mudik izin, dan cuti,” tambahnya lagi.

“Kami memahami masyarakat umum tak banyak paham aturan internal kami, termasuk jurnalis. Tak perlu dihebohkan yang membuat masyarakat justru bingung, khususnya orang tua Praja,” sambung dia.

Ditambahkan Baharuddin, sebelum lembaga lain mengambil tindakan memutus mata rantai pandemi Covid19, IPDN Jatinangor sudah melaksanakan terlebih dahulu rangkaian pencegahan.

IPDN mengklaim telah melakukan rapid test terhadap seluruh praja, dan melakukan penyemprotan cairan disinfektan ke seluruh area kampus. Bahkan, kata dia, IPDN telah membagikan vitamin terhadap seluruh praja, dan selurh praja wajib berjemur setiap pukul 09.00 WIB dan memberlakukan WFH bagi sebagian ASN.

“Alhamdulillah, sebanyak 3.700 lebih Praja, 1.200 lebih ASN aman dan patuh,” katanya. (*)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*