CIREBON – Warung Sate Kambing fenomenal di Kab Cirebon buka kembali. Namanya Sate Nasa. Sebelumnya pernah buka di tahun 2000-an dan Mang Nasa meninggal di tahun 2014. Selanjutnya usaha warung sate di pertigaan Dompyong – Karangwangun (Jalan Raya Babakan – Gebang) ini diteruskan oleh sang istri (Ibu Ini) selama kurang lebih satu tahun dan vakum hingga tahun 2020.

Di bulan Agustus 2020 Warung Sate yang merupakan usaha turun temurun ini buka kembali namun tempatnya bukan lagi di Jalan Raya Babakan, melainkan di Desa Dompyong Kulon, Kec Gebang, Kab Cirebon dekat balai desa dan sebelum rel kereta api.
Sate Nasa ‘Generasi 2’ ini sekarang memakai nama Warung Sate Mang Rendi yang merupakan adik kandung dari Mang Nasa. Ia merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara. Saat tim JP datang ke warung sate miliknya, Tim pun langsung minta dibakarkan satu kodi sate karena sudah kangen dengan citarasa khas sate nasa. Pengalaman dalam dunia per-sate-an tak perlu diragukan lagi karena sudah malang melintang dengan berjualan keliling.
Dan benar saja, saat Tim JP mencicipi, rasa sate Nasa yang dulu benar-benar nyata tak berubah. Bahkan kini ada topping tambahan berupa sambal kacang dan irisan bawang yang gampang ditusuknya. Soal harga, sate Rendi ini dijamin lebih terjangkau dibanding warung sate lainnya yang ada di wilayah Cirebon Timur. Silahkan cek sendiri.

Kepada JP, Rendi menceritakan usaha ini dimulai karena adanya wabah covid 19. Sebelumnya Ia merupakan seorang buruh bangunan yang bekerja borongan di ibukota Jakarta. Namun karena harus ter-Lockdown akibat PSBB Ia pun memberanikan diri untuk membuka usaha warung sate yang merupakan usaha warisan leluhurnya yakni dari Randim, sang ayah. “Sayang kalau sampai punah mas. Bismillah saja akhirnya saya buka lagi di sini, semoga bisa maju dan berkah,” ujarnya. Selain sate, di Warung Sate Mang Rendi pun menyediakan aneka macam cemilan, minuman panas dan dingin, jajanan dan buka sejak pagi hingga larut malam.
“Ya kan biar lebih aman juga di sini sebelumnya toang (sepi), sekarang ada warung kan jadi pada mampir. Banyak pamong desa dan pegawai-pegawai juga sudah pada mampir ke sini malam-malam. Kita buka sampai jam 9 malam kadang sampai jam 1 malam juga. Alhamdulillah hikmah lainnya juga bisa mengurangi muda-mudi yang suka mojok di sekitar sawah dengan adanya warung sate ini. Bisa bareng-bareng menjaga juga, karena kan ada perlintasan kereta api tanpa palang pintu di sini,” terang Rendi.
Ia pun berharap para penggemar Sate Nasa yang sudah lama menghilang bisa datang kembali ke warungnya guna menikmati citarasa kenangan dulu yang sempat hilang dan kini kembali tersaji. Yuk Nyate! (jay/bon)

