Home » Info Jabar » Cianjur » Diminta Rp 2,5 Juta, Pemilik Pangkalan Elpiji Melon Di Cirebon Ramai-ramai Mundur

Diminta Rp 2,5 Juta, Pemilik Pangkalan Elpiji Melon Di Cirebon Ramai-ramai Mundur

CIREBON – Puluhan pangkalan elpiji gas 3 kg atau elpiji melon, mengajukan protes dalam acara silaturahmi dan rapat yang digelar oleh Agen eliji yakni PT. Setia Lancar Energi di RM Ayam Umbaran, Kec Talun, Kab Cirebon, Minggu (11/4/2021) sore.

Protes ini dilatarbelakangi dari adanya pungutan oleh agen sebesar Rp 2,5 juta per pangkalan, dengan dalih untuk mempertahankan kuota elpiji 3 kg dari Pertamina hingga Tahun 2022 mendatang.

RAPAT PANGKALAN DAN AGEN – Hasyim (kiri), Darsono (tengah), dan seorang anggota pengamanan (kanan) saat rapat soal elpiji berlangsung.

Namun adanya biaya tambahan ini ditolak oleh sejumlah pangkalan, diantaranya Risnenti, pemilik pangkalan di Desa Gebang Kulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon. “Tadi ada tiga opsi saat pertemuan yang disampaikan oleh Agen. Opsi satu bayar Rp 2,5 juta, opsi kedua tidak bayar tapi kuota elpiji dikurangi 50 tabung, dan opsi ketiga yakni mengundurkan diri,” ungkap Risnenti didampingi Amir, suaminya.

Ia juga memastikan bakal mundur bersama dua rekannya yakni Susilawati dari Desa Lemahabang dan Fauzan dari Desa Panggangsari. “Saya sudah fix ingin keluar dan ingin modal saya atau biaya administrasi saat pendaftaran yang dititipkan Rp 45 juta ke PT Setia Lancar Energi dikembalikan. Karena saya keberatan dengan pungutan tersebut,” katanya. Ia juga menjelaskan bahwa uang yang dibayarkan sebenarnya Rp 55 juta, namun Rp 10 juta disebutkan oleh pihak kantor telah dibawa kabur oleh oknum yang kini sudah tak bekerja lagi di PT itu. “Saya ikhlas meskipun yang dikembalikan Rp 45 juta saja alias 10 juta nya hilang,” imbuhnya.

Ia juga menegaskan bahwa alasannya keluar dari agen tersebut karena dua hal. “Satu karena keberatan dengan pungutan yang tidak jelas itu. Kedua, karena pasokan yang tidak lancar sejak adanya kisruh antara agen dengan pangkalan sejak Desember 2020,” ungkap Istri Amir.

Serupa dengan penuturan Fauzan, pemilik pangkalan asal Desa Panggangsari, Kec Losari yang menyampaikannya secara berapi-api diforum. Ia menyatakan kepastian untuk mundur dan meminta kepastian pengembalian uang sebesar Rp 45 juta tersebut kapan akan diserahkan. “Kapan uang kami dikembalikan, secara cash atau transfer. Untuk yang mau lanjut, hati-hati jangan sampai nanti 3 – 4 bulan dipalak lagi,” tegasnya diiringi teriakan setuju dari peserta lainnya.

Sedangkan salah seorang pemilik pangkalan asal Cirebon Barat yang enggan disebut namanya mengaku akan mundur juga bersama rekan-rekannya yang lain. “Percuma rapat kaya gini gak ada gunanya, berbelit-belit. Di agen lain setahu saya gak ada biaya-biaya tambahan semacam ini. Saya juga akan mundur dengan beberapa rekan lain. Sudah capek mas, dijanjikan ini itu,” keluhnya sambil tertunduk lesu di barisan belakang.

PROTES – Fauzan, salah seorang pemilik pangkalan menyatakan protes dan ingin mundur dari keanggotaan dari agen elpiji tersebut.

Dari pantauan rapat, acara tersebut hanya dihadiri oleh Hasyim yang mengaku sebagai Pembina PT. Setia Lancar Energi dan Darsono (Humas). Mereka mengatakan bahwa pihak manajemen dan direksi tidak bisa hadir karena ada keperluan lain.

Dalam rapat dijelaskan, bahwa biaya Rp 2,5 juta per pangkalan digunakan untuk mempertahankan pasokan pertamina. Dan untuk pangkalan yang ingin mundur agar menyerahkan surat pengunduran diri ke kantor pada hari Rabu, tanggal 14 April 2021 hingga Jumat 16 April 2021. “Sampaikan ke kantor pada hari Rabu sampai Jumat nanti kita sampaikan ke manajemen PT. Baik itu yang mau bayar, yang tidak mau bayar, maupun yang ingin mundur,” terangnya tanpa menyebutkan deadline pengembalian uang untuk pangkalan yang mundur.

Pembina PT juga terkesan menutupi siapa manajemen/direksi PT. Setia Lancar Energi ini. Bahkan seorang ibu anggota pangkalan mempertanyakannya di forum. “Sebenarnya siapa ownernya, pemilik PT ini, kok tadi pak Hasyim bilang pembina, saya kira ownernya adalah Pak Hasyim,” ungkap wanita berhijab tersebut.

Lalu Hasyim menyebut ada beberapa orang di jajaran direksi PT. Setia Lancar Energi. “Ada banyak pemiliknya, antara lain Fahruniza Harahap, Teuku Imam Ristiadi, dan Nadilla Safira. Karena besar sih bu, kalau cuma pangkalan mungkin ownernya ibu sendiri,” ungkapnya dalam sesi tanya jawab.

Pihaknya juga menyebut bahwa kesemrawutan yang terjadi saat ini dikarenakan adanya oknum yang ada di PT tersebut dan merencanakan akan melaporkan sang oknum kepada polisi. “Ibu bapak bayar ke siapa di kwitansi, nah itu silahkan kejar, hadirkan ke kami. Bahkan bila perlu laporkan ke polisi oknum tersebut, dan kami juga akan menempuh jalur hukum untuk melaporkan oknum itu,” tegas Hasyim dalam rapat.

Sementara itu, dikonfirmasi usai rapat, Hasyim (Pembina PT. Setia Lancar Energi) menjelaskan bahwa Ia tidak bisa memastikan pengembalian uang pendaftaran Rp 45 juta yang diminta oleh pangkalan yang mundur. Penjelasannya pun terkesan berbelit dan justru meminta oknum bernama U dan D untuk dihadirkan ke Kantor. “Silahkan ajukan dulu ke kita surat pengunduran dirinya, hadirkan oknumnya, saya ada alamatnya. Kita tidak mempersulit pangkalan kok, kita ingin kerjasama yang saling menguntungkan,” tandas Hasyim disaksikan sejumlah pemilik pangkalan yang menghampirinya usai rapat.

Sedangkan ketika ditanya terkait dasar pungutan Rp 2,5 juta per pangkalan, Hasyim dan Darsono langsung menghindar dan tidak menjawab apapun. “Dasar pungutan Rp 2,5 juta itu apa pak? Apakah ada surat edaran dari pertamina atau semacamnya,” tanya wartawan.

Lalu Hasyim justru menjawab yang bukan substabsi dari pertanyaan dan lalu pergi. “Anda dari pangkalan mana, mana legalitasnya,” jawab Hasyim sambil pergi menghindar bersama Darsono dan menyuruh wartawan pergi, dengan bahasa tubuh mengibas-ngibaskan tangan.

Untuk diketahui, dari pantauan redaksi JP di meja registrasi kehadiran peserta rapat, diketahui ada sebanyak 125 pangkalan yang tergabung dalam PT Setia Lancar Energi yang beralamat di Kelurahan Kepompongan, Kec Talun, Kab Cirebon itu. Dan adanya JP di dalam rapat tersebut karena diundang oleh pihak pangkalan agar menyaksikan langsung polemik yang selama ini terjadi. (tim/jp)

Baca berita berikutnya, Klik >> PT Setia Lancar Energi Belum Balikin Duit Pangkalan Yang Mundur

TANYA JAWAB – Pelaksanaan rapat juga diisi sesi tanya jawab, namun rupanya hampir semua peserta yang hadir tidak puas dengan jawaban dari Pembina PT (Hasyim).
ARMADA – Salah satu armada milik agen yang digunakan untuk mendistribusikan elpiji ke pangkalan-pangkalan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*