CIREBON – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Rudiana SE memanfaatkan reses terakhirnya pada masa sidang kedua tahun 2022 untuk menyerap warga di daerah pilihan (dapil)-nya di Desa Bojong Wetan, Kecamatan Jamblang, Kab Cirebon, baru-baru ini. Pada kesempatan itu Rudiana menyerap sejumlah aspirasi di antaranya, BPJS warga tidak mampu, program keluarga harapan (PKH), usulan perbaikan insfrastruktur jalan serta kelangkaan minyak goreng di pasaran yang terjadi di seluruh Cirebon.
“Keluhan dari pedagang kecil, masakan dan gorengan bahwa kelangkahan minyak goring ini sangat membebani mereka,” katanya. Menurut Rudiana, minyak goreng terkadang ada di minimarket, tapi hanya bertahan sebentar karena langsung habis diserbu warga. “Mereka meminta pemerintah daerah membantu pengadaan minyak goreng yang langka. Masyarakat merasakan, minyak goreng ada di tiap-tiap warung di desa dengan harga yang terjangkau,” ujarnya.
Rudiana menyebut, persoalan kelangkaan minyak goreng harus dicarikan solusinya oleh pemerintah daerah. “Pemerintah termasuk pemerintah daerah notabenenya adalah pelayan masyarakat. Kami akan memanggil untuk meminta penjelasan dari Dinas Perdagangan dan Perindustrian walaupun ini sudah menjadi permasalahan nasional,” ujarnya. Ironisnya, lanjut Rudiana, barang-barang yang disubsidi pemerintah, justru langka di pasaran. Padahal, untuk subsidi tersebut, pemerintah mengucurkan anggaran yang sangat besar.
“Kita semua tahu pemerintah pusat akan memberikan subsidi minyak goreng, tapi manakala pemerintah pusat melakukan subsudi barangnya malah susah di pasaran barang apa pun. Contoh kemarin di Desa Jemaras Kidul ada kelangkaan pupuk yang notabennya pupuk barang subsidi pemerintah, tapi pada saat masyarakat butuh pupuk itu tidak ada,” katanya. Karena seringnya barang yang disubsidi pemerintah hilang dari pasaran, menurut Rudiana, sejumlah masyarakat bahkan berpikir lebih baik tidak ada subsidi tapi barangnya ada.
“Pupuk bersubsidi, minyak goreng disubsidi tapi barang tidak ada kan bikin repot. Padahal tujuan dari pemerintah adalah untuk memperingan beban masyarakat terutama masyarakat kecil. Tapi dengan adanya subsidi itu justru membuat susah masyarakat karena kelangkaan barang tersebut di pasaran,” pungkasnya. (red/adv)