Home » Cirebon » Serukan Tiga Tuntutan, Ribuan Warga Pangenan Gruduk PT. Avia Avian

Serukan Tiga Tuntutan, Ribuan Warga Pangenan Gruduk PT. Avia Avian

CIREBON – Ribuan warga yang berasal dari Desa Astana Mukti dan Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon, kembali menggeruduk sebuah pabrik cat yakni PT Avia Avian di wilayah setempat, Rabu 15 Maret 2023.

Salah satu warga lokal saat diwawancarai oleh Insan pers terkait keluh kesahnya dan kekecewaannya terhadap di PT Avia Avian

Dalam aksi tersebut, warga yang didampingi oleh LSM Kompak Cirebon yang bergabung dengan LSM-LSM besutan FORKOPIMAS, menyerukan tiga tuntutan yakni, rekrutmen tenaga kerja pembangunan pabrik yang wajib memprioritaskan masyarakat lokal, tuntutan kedua terkait Penyaluran dana CSR yang sejak kepemimpinan Kuwu baru belum pernah disalurkan, tuntutan ketiga yakni terkait perizinan yang diduga belum dikantongi oleh pihak PT.

Salah satu warga yang ditemui langsung oleh Jabar Publisher, Muhamad Rifki menjelaskan bahwa dari pantauannya warga lokal yang bekerja jauh di bawah kuota sebesar 60%, sedangkan terkait penyaluran CSR ia menegaskan, warga belum pernah sekalipun menerimanya sejak kepemimpinan kuwu yang baru.

“Kalau ternyata PT Avia Avian tidak bisa membuktikan bahwa kuota tenaga kerja 40 persen dari luar dan 60 persen warga lokal, berarti PT tersebut melanggar. Sedangkan untuk dana CSR kami meminta penjelasan kapan akan disalurkannya,” ujar Muhammad Rifki.

Dari pantauan JP di lokasi saat aksi berlangsung, jalur Pantura sempat tersendat beberapa saat karena kerumunan warga dan ratusan anggota LSM KOMPAK dan LSM serta ormas lainnya yang cukup militan, hampir menutup separuh badan jalan. Kendati demikian, hal ini tak berlangsung lama dan secara garis besar pelaksanaan aksi berlangsung lancar dan tertib.

Sementara itu, Sudarto, Ketua DPP LSM KOMPAK Cirebon menambahkan, kegiatan tksi tadi sebagai bentuk kekecewaan warga di dua desa tempat pabrik berdiri.

“Warga lokal kecewa karena tidak dilbatkan dalam pekerjaan di PT Avia Avian. Warga juga khawatir dengan perluasan pabrik tersebut yang nantinya dibangun pabrik cat yang jelas mengandung bahan-bahan kimia. Sedangkan pabrik PT Avia Avian yang sudah berdiri, memakan kurang lebih 15 hektar lahan, selama ini tidak ada kontribusi kepada Pemdes atau sosialisasi ke desa terlebih dahulu,” tegas Kang Darto begitu dia akrab disapa. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*