Guna Penuhi Tingginya Kebutuhan akan Dokter Spesialis
CIREBON – Gebrakan briliant di akhir tahun 2023 kembali dilakukan oleh RSUD Waled. Dimana RS plat merah ini baru saja menandatangani kerjasama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) dalam program Academic Health System (AHS). Program AHS ini sebelumnya pernah dipaparkan Direktur RSUD Waled dalam wawancara khusus dengan Tim JP beberapa waktu lalu. Baca: 2023, RSUD Waled Gagas Program Prioritas KIA & Jadi Pilot Project AHS
Latar belakang dari MoU ini adalah tingginya kebutuhan akan dokter spesialis. Yang mana salah satu penentu mutu pelayanan kesehatan adalah tersedianya sumber daya manusia kesehatan khususnya dokter spesialis.
Saat ini, kebutuhan akan tenaga dokter spesialis di Indonesia masih cukup tinggi, sementara produksi dokter spesialis dari Fakultas Kedokteran masih cukup rendah karena daya tampung peserta didik yang terbatas. Sehingga, perlu dicari solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut. Sehingga digagaslah program AHS sebagai solusi dari masalah tersebut.
Dalam agenda tersebut Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) Prof DR Dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG Subsp Onkogin dalam sambutannya mengatakan bahwa program pendidikan doker spesialis berbasis AHS saat ini difokuskan pada Program Studi Spesialis Kebidanan dan Penyakit Kandungan (Obsgyn), dan selanjutnya akan dikembangkan pada program dokter spesialis lainnya.
“Program AHS ini bekerjasama dengan 4 RSUD di Jawa Barat yang memiliki kualifikasi sebagai RS Pendidikan Utama, yaitu RSUD Waled Kab Cirebon, RSUD Al Ikhsan Provinsi Jawa Barat, RSUD Cibabat Cimahi dan RSUD Dr Slamet Garut,” ungkapnya.
Penandatanganan MoU dihadiri oleh Dekan FK Unpad, Wakil Dekan, para guru besar di lingkungan FK Unpad, Dekan FK UGJ, Ketua Dewas RSUD Waled sekaligus Sekda Kabupaten Cirebon DR Hilmy Rivai MPd, Ketua Komkordik RSUD Waled-FK UGJ, Wadir Yandik RSUD Waled dan direktur dari empat RSUD yang ditunjuk.
Dewan Pengawas RSUD Waled sekaligus Sekda Kabupaten Cirebon Dr Hilmy Rivai MPd mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cirebon sangat mendukung kerja sama antara RSUD Waled dan FK Unpad karena akan sangat bermanfaat dalam menjawab kebutuhan negara akan kecukupan SDM dokter spesialis yang belum dapat dipenuhi melalui pola pendidikan saat ini. Dijelaskan Hilmy, bentuk kerja sama pentahelix ini akan dapat menyelesaikan berbagai permasalahan, khususnya dalam skema ini adalah pada pemenuhan SDM kesehatan. Selain itu, Hilmy juga berharap, agar kerja sama ini juga data dimanfaatkan untuk pemenuhan SDM spesialis khususnya di Kabupaten Cirebon.
“Sebelum penandatanganan kerja sama ini, Dekan FK Unpad dan jajarannya telah berkunjung ke RSUD Waled untuk meninjau secara langsung kompetensi SDM dan sarana pendidikan dan pelayanan RSUD Waled untuk dilibatkan dalam skema pendidikan AHS,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur RSUD Waled Kabupaten Cirebon, dr. M. Luthfi, Sp.PD-KHOM., FINASIM., MMRS menyampaikan, bahwa skema pendidikan AHS merupakan solusi dari permasalahan skema pendidikan dokter spesialis saat ini, yaitu skema university based yang memiliki kelemahan berupa daya tampung peserta didik yang terbatas, dan skema hospital/kolegium based yang memiliki kelemahan berupa quality assurance dari Universitas/Fakultas Kedokteran. “Melalui program AHS ini, daya tampung peserta didik dokter spesialis di FK Unpad dapat ditingkatkan, namun tidak mengurangi mutu pendidikan,” ungkapnya.
dr Luthfi juga menegaskan bahwa visi kedepan adalah program pendidikan ini bisa dijadikan referensi untuk Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati (FK UGJ) dan RSUD Waled, agar dapat mempersiapkan dan mengembangkan program pendidikan dokter spesialis. Selain itu, RSUD Waled juga akan mengembangkan program AHS ini pada pendidikan spesialis penyakit dalam dan spesialis anak.
Pada kegiatan ini, dilakukan juga training of tutors (TOT) atau pelatihan pendidikan spesialis Obsgyn skema AHS yang diikuti oleh 5 dokter spesialis Obsgyn di lingkungan RSUD Waled yaitu dr Deni Wirhana S SpOG Subs KFM, dr Bogie P SpOG Subs Obgynsos, dr Hervan Umbaran SpOG Subsp Fertilitas, dr Wildan Sutrisno SpOG dan dr Gayuh Setyorini SpOG. (jay)