Jam Terbang Tinggi, Otodidak, Tapi Harus Sesuai Kaset
CIREBON – Usia boleh tua, tapi jiwa harus muda selalu. Ungkapan itu kiranya tepat disandang band legendaris asal Cirebon Timur “Dewata”. Band yang terlahir pada 1989 itu kembali tampil menghibur khalayak pada event Cai Diraga di Desa Jatiseeng Kidul, Kec Ciledug, Kab Cirebon, Minggu sore (1/9/2024).

Usai perfom, Tim JP mewawancarai langsung para personelnya guna mengulik profil band yang pernah berjaya pada masanya ini. Band yang beranggotakan Entis (drum), Aan (keyboard), Doy (bass), dan Dedi (guitar) ini menggandeng tiga additional player yakni Adi Mulyadi (rhytm guitar) dan dua vokalis belia yakni Boni dan Dika.
Motivasi mereka tampil di acara Cai Diraga ternyata selain untuk memeriahkan juga melatih daya ingat setelah cukup lama vakum ngeBand. Demikian disampaikan Entis drummer Dewata membuka wawancara.
“Kehadiran kami di event ini guna menghormati dan menghargai tradisi tahunan cai diraga. Jadi kami ikut berpartisipasi dan ingin memeriahkan. Terlebih kami berempat memang punya jiwa seni sedari kecil. Jadi sekalian melatih daya ingat juga, di usia kami yang tak lagi muda. Alhamdulillah, masih ada sisa-sisa semangat,” ujarnya tersenyum simpul.
Ditanya soal jam terbang, Band rock ballad ini tidak perlu diragukan lagi. Mengingat kala, itu anak band masih sangat jarang, sehingga nyaris tak ada saingan. Bahkan undangan di acara-acara besar seperti objek wisata Ade Irma Suryani (saat ini Waterland Cirebon) hingga undangan perform di luar kota sebagai bintang tamu nyaris tak pernah terlewatkan.
Yang lebih hebat lagi semua personel Dewata Band belajar sendiri alias otodidak. Kendati demikian, kualitas musik yang disuguhkan cukup paten. Hal itu terbilang fantastis, mengingat saat itu akses informasi juga referensi lagu sangat sulit didapat. Ya belum ada internet!
“Saat itu, ditengah sarana yang masih sangat terbatas kami dituntut membawakan lagu yang harus sesuai kaset. Jadi vokalis yang mengikuti kita, bukan kita yang mengikuti vokalis,” tandasnya.
Di akhir wawancara Dewata juga menitip pesan untuk generasi muda agar bisa produktif dan jauhi hal-hal negatif.
“Musik merupakan kegiatan positif dan mampu menjauhkan dari hal-hal negatif. Mudah-mudahan dari hobi yang kita tekuni ini berbuah rezeki,” pungkasnya seraya menyebutkan bahwa nama “Dewata” adalah sebuah singkatan yakni Desa Waled Kota, tempat band ini didirikan. (jay)

Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung