Tindakan Dicap Membahayakan, H. Sono RS Desak Polisi Usut Kasus ini Hingga Tuntas
CIREBON – Sekelompok remaja dilaporkan melakukan intimidasi dan pengrusakan sepeda motor di wilayah Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Cirebon. Peristiwa ini menimpa dua orang remaja yang tengah mengendarai sepeda motor milik Rangga.
Rangga sendiri merupakan anak dari H. Sono RS, warga Desa Pabuaran Wetan, Kec Pabuaran, Kab Cirebon, yang merupakan teman dari kedua korban yang mengalami intimidasi tersebut.
Alhasil H. Sono melaporkan para pelaku pengerusakan yang diduga masih remaja ke Polsek Pabuaran.
Menurut keterangan H. Sono, kejadian terjadi pada Sabtu dini hari, 3 Mei 2025, sekitar pukul 02.00 WIB. Saat itu, motor Rangga tengah dipinjam temannya untuk mengantar pulang seorang teman lainnya yang tinggal di belakang SMK Al Jabbar, Desa Pabuaran Lor.
Ketika melewati jalan dekat makam desa, ia diteriaki oleh sekelompok remaja yang sedang nongkrong di pos ronda. Korban sempat mengabaikan teriakan tersebut dan tetap mengantar temannya sampai tujuan.
Namun saat perjalanan pulang, teriakan dari kelompok remaja itu kembali terdengar, kali ini disertai nada intimidatif. Merasa terancam, korban mempercepat laju motornya, tetapi justru dikejar oleh para remaja tersebut.
Dalam keterangan H. Sono, korban mengaku panik karena para pelaku diduga membawa senjata tajam berupa pisau dan alat kejut listrik. Motornya akhirnya terjatuh, dan ia pun melarikan diri sambil berteriak meminta pertolongan.
Para pelaku kemudian melakukan pengrusakan terhadap sepeda motor milik Rangga. Warga yang mendengar teriakan segera keluar rumah, membuat para pelaku kabur sembari membawa kunci motor korban.
Korban langsung menghubungi orang tua Rangga yakni H. Sono. Dan tak lama kemudian H. Sono tiba di lokasi. Ia juga sempat mendatangi pos ronda tempat para remaja itu berkumpul dan merekam wajah-wajah mereka (terduga pelaku-red).
“Saya tanya baik-baik, mereka tidak mengakui membawa pisau dan alat kejut. Tapi saya sempat rekam wajah-wajah mereka,” ujar H. Sono kepada tim JP.
Desak Polisi Usut Tuntas Kasusnya
Kasus ini telah dilaporkan ke aparat desa Pabuaran Lor dan Polsek Pabuaran. Namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tindak lanjut berarti dari pihak berwenang.
“Saya cuma ingin mereka bertanggung jawab atas kerusakan motor anak saya. Laporan sudah saya sampaikan, tapi sudah empat hari berlalu belum ada tindakan. Kalau dibiarkan, ini bisa meresahkan dan membahayakan warga lainnya,” tegas H. Sono.
Sementara itu, saat dikonfirmasi JP pada Selasa (6/5/2025), Kanit Reskrim Polsek Pabuaran, Ipda Yanti, menyampaikan bahwa kasus tersebut masih dalam tahap penyelidikan. “Masih berjalan, Pak,” jawabnya singkat. (tim JP)