CIREBON – Pemerintah terus menggencarkan pembentukan Koperasi Merah Putih di berbagai daerah sebagai upaya memperkuat ekonomi kerakyatan dari level desa dan kelurahan. Di Cirebon, sejumlah desa dan kelurahan mulai mempersiapkan pembentukan koperasi ini dengan antusiasme tinggi, menyusul kepastian dukungan modal bergulir dari pemerintah pusat.
Koperasi Merah Putih merupakan inisiatif strategis yang digulirkan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian Koperasi dan UKM. Setiap koperasi yang terbentuk akan memiliki akses terhadap plafon pinjaman modal awal maksimal sebesar Rp3 miliar, dengan tenor pinjaman selama enam tahun.
“Program ini bukan sekadar bantuan, tapi pinjaman bergulir yang harus dikelola secara profesional. Pemerintah ingin koperasi benar-benar menjadi motor penggerak ekonomi desa,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, seperti dikutip dari laman resmi Kemensetneg.
Musyawarah Desa Jadi Langkah Awal
Di Kabupaten Cirebon, beberapa desa telah menggelar musyawarah khusus sebagai tahapan awal pembentukan koperasi. Dalam pekan ini telah menyusun prospektus bisnis dan menyepakati besaran simpanan pokok dan simpanan wajib dari calon anggota koperasi. Salah satu contoh, di Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon sebanyak 14 desa mengadakan musyawarah desa khusus (Musdesus) pembentukan Koperasi Merah Putih secara serentak, Minggu (25/5/2025). Agenda musyawarah juga menentukan nama-nama pengurus serta badan pengawas untuk Koperasi Merah Putih di masing-masing desa.
“Musyawarah ini menjadi penentu awal, karena koperasi tidak bisa asal bentuk. Harus ada rencana bisnis yang jelas, sesuai kebutuhan dan potensi desa,” kata seorang sumber yang enggan namanya dipublish.
Verifikasi Ketat dari Bank Penyalur
Zulkifli Hasan menegaskan bahwa setiap pengajuan dana akan diverifikasi ketat oleh bank penyalur. Koperasi wajib mengajukan proposal usaha yang realistis. Misalnya, jika mengajukan dana pembangunan gudang sebesar Rp1 miliar, maka pihak bank akan melakukan penilaian lapangan dan kelayakan usaha. Besaran dana yang disetujui bisa lebih kecil dari yang diajukan, tergantung hasil verifikasi.
Dana yang disalurkan bukan hibah, melainkan pinjaman bergulir yang harus dikembalikan secara bertahap sesuai skema yang ditentukan.
“Ini bukan dana gratis. Pemerintah ingin koperasi ini bertahan lama, mandiri, dan benar-benar memberi dampak ekonomi,” tambah Zulhas.
Peluncuran Nasional 28 Oktober 2025
Pemerintah menargetkan peluncuran nasional Koperasi Merah Putih dilakukan pada 28 Oktober 2025 bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda. Di Cirebon, sejumlah koperasi ditargetkan sudah siap operasional sebelum peluncuran tersebut.
Dengan kehadiran Koperasi Merah Putih, diharapkan masyarakat Cirebon, khususnya di wilayah pedesaan, dapat mengakses pembiayaan usaha yang murah, transparan, dan mudah dijangkau. (red jp)