Home » Karawang » Gebang Karawang » Kang AIS Ditolak Masuk PT FCC, Ancam Aksi Lanjutan & Kirim Surat ke Jepang

Kang AIS Ditolak Masuk PT FCC, Ancam Aksi Lanjutan & Kirim Surat ke Jepang

KARWANG – Tokoh masyarakat Karawang, Asep Irawan Syafe’i alias Kang AIS, gagal menemui pimpinan PT FCC Indonesia saat mendatangi langsung pabrik perusahaan tersebut pada Jumat (1/8/2025). Kedatangannya yang hanya didampingi seorang staf ditolak oleh pihak keamanan perusahaan dengan alasan prosedur.

Kang AIS saat berdialog dengan satpam PT. FCC namun kemudian ditolak masuk, Jumat 1 Aguatus 2025.

Kang AIS menyatakan bahwa kunjungannya dilakukan secara baik-baik, tanpa membawa massa, dengan tujuan menemui langsung Direktur Utama (Sacho) PT FCC untuk meminta klarifikasi atas dugaan penghinaan yang dilakukan oknum HRD terhadap warga Karawang.

“Kami datang hanya berdua. Tapi setiba di depan pabrik, kami langsung dihadang satpam. Ada juga polisi berseragam. Mereka bilang tidak bisa izinkan masuk tanpa persetujuan pimpinan. Saya paham posisi mereka. Kalau saya memaksa, mereka yang kena, anak-istrinya bisa ikut jadi korban. Saya gak mau itu,” jelas Kang AIS lewat postingan di akun FB miliknya.

Sacho Alasan Rapat, GM Cuti

Saat mencoba meminta pertemuan langsung dengan pihak direksi, Kang AIS diberi informasi bahwa Sacho tengah rapat dan General Manager sedang cuti. Ia kemudian diminta mengirim surat resmi permohonan audiensi, yang akan dijawab oleh pihak perusahaan.

“Saya ingin ketemu hari ini juga, bukan minggu depan atau bulan depan. Tapi tetap ditolak. Ini yang saya hindari jika datang ramai-ramai. Bisa rusuh. Tapi justru saat datang baik-baik, malah ditolak mentah-mentah,” ujar Kang AIS.

Menolak Menyerah, Pertimbangkan Langkah Lanjutan

Kang AIS menegaskan dirinya tidak akan berhenti memperjuangkan harga diri masyarakat Karawang. Ia menyatakan sedang mempertimbangkan untuk mengirimkan surat resmi dalam bahasa Jepang langsung kepada Sacho dan manajemen pusat FCC di Jepang.

“Sekarang pilihannya: kirim surat resmi sambil bawa massa pendukung seperti yang biasa terjadi? Atau buat surat berbahasa Jepang langsung ke pusatnya? Saya menolak untuk menyerah!” tegasnya.

Ia menyebut, penolakan ini mencerminkan realita pahit bahwa warga lokal masih sering dianggap sebelah mata oleh perusahaan asing, bahkan di tanah kelahirannya sendiri.

“Inilah potret buram nasib urang Karawang di tanahnya sendiri. Tapi kami tidak akan diam. Perjuangan belum selesai,” tuisnya.

Latar Belakang Konflik FCC

Seperti diketahui, gejolak ini berawal dari pernyataan salah satu manajer HRD PT FCC yang menyebut tenaga kerja lokal “sulit diajari dan tidak cakap”, yang memicu kemarahan masyarakat Karawang. Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Karawang sudah membawa kasus ini ke jalur hukum.

Sementara itu, Ketua Peradi Karawang, Asep Agustian SH, MH (Askun), juga mengecam keras manajemen PT FCC serta Dinas Tenaga Kerja Karawang yang dinilai tak berpihak pada kepentingan daerah. Ia juga mengkritik keras pertemuan diam-diam antara pihak perusahaan dan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi (KDM), tanpa melibatkan Bupati Karawang. (jay/jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*