CIREBON – Malam itu, langit Desa Cisaat tampak berseri. Dentuman gamelan berpadu dengan lantunan sinden, sementara lampu-lampu panggung memantulkan warna hangat di wajah para penari muda yang bersiap menampilkan kreasinya. Sabtu (18/10/2025) menjadi malam istimewa bagi warga setempat — sebuah tonggak baru lahirnya ruang kreatif bernama Sanggar Seni Ninis, wadah bagi generasi muda untuk mengekspresikan diri sekaligus melestarikan budaya Cirebon.
Di tengah gemuruh tepuk tangan warga, hadir Ketua DPRD Kabupaten Cirebon, Sophi Zulfia, yang dengan penuh antusias memberikan dukungan dan apresiasinya atas berdirinya sanggar ini. Bagi Sophi, kehadiran Sanggar Seni Ninis bukan sekadar kegiatan budaya, tetapi juga bentuk nyata pendidikan karakter bagi anak muda Cirebon.
“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh berdirinya Sanggar Seni Ninis ini. Kegiatan seperti ini bukan hanya tempat berkarya, tapi juga sarana membangun karakter generasi muda sesuai jati diri bangsa,” ujar Sophi dalam sambutannya.
Sophi menegaskan, DPRD Kabupaten Cirebon berkomitmen untuk terus memberikan ruang dan dukungan bagi pelestarian seni dan budaya lokal. Menurutnya, di tengah derasnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi, pelaku seni daerah harus tetap punya tempat untuk berekspresi dan berkembang.
“Kami dari DPRD tentu akan terus mendukung upaya pelestarian budaya lokal. Ke depan, kami siap membahas langkah-langkah konkret agar seni dan budaya Cirebon semakin dikenal luas dan menjadi kebanggaan daerah,” tambahnya.
Sorotan mata para seniman muda malam itu seolah memantulkan semangat yang sama: menjaga warisan leluhur melalui karya. Sophi pun menutup pesannya dengan ajakan penuh makna kepada generasi muda.
“Generasi muda harus semangat melestarikan budaya. Jangan sampai kita kehilangan identitas bangsa. Di tangan kalianlah masa depan negeri ini — menjadi bangsa yang besar dan berkarakter,” ujarnya penuh semangat.
Peresmian Sanggar Seni Ninis turut dihadiri oleh Wakil Bupati Cirebon, Agus Kurniawan Budiman (Jigus), yang juga memberikan apresiasi tinggi terhadap para penggiat seni. Ia menilai, keberadaan sanggar seperti ini sangat membantu pemerintah daerah dalam upaya menjaga dan mengembangkan potensi seni serta kebudayaan lokal.
“Kami sangat berterima kasih kepada para pelaku dan penggiat seni, khususnya kepada Pak Koenardi yang telah memprakarsai berdirinya sanggar ini. Semoga Sanggar Seni Ninis bisa menjadi pusat kegiatan budaya yang melahirkan generasi muda kreatif,” kata Jigus.
Malam itu, Desa Cisaat bukan sekadar menjadi saksi peresmian sebuah sanggar, melainkan lahirnya semangat baru — semangat untuk menjaga akar budaya Cirebon di tengah perubahan zaman. Dan di antara sorak-sorai serta denting gamelan, pesan Ketua DPRD Cirebon bergema jelas: pelestarian budaya adalah fondasi kepribadian bangsa. (adv)
Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung