CIREBON – Infrastruktur kerakyatan yang digadang-gadang menjadi solusi akses warga perbatasan Jawa Barat–Jawa Tengah kini tengah menjadi sorotan publik. Jembatan Gantung Babakan Losari Lor, yang baru diresmikan sekitar tiga bulan lalu, mendadak menuai kritik setelah bagian fondasi dan akses jalan menuju jembatan dilaporkan ambruk pada Sabtu (15/11/2025).

Dari foto yang diunggah Jabar Publisher, terlihat bagian pondasi penopang dan badan jalan di sisi jembatan mengalami keretakan parah hingga longsor. Dalam hitungan tiga jam setelah diposting, ratusan komentar netizen langsung membanjiri unggahan tersebut. Banyak yang mempertanyakan kualitas pekerjaan karena infrastruktur yang dibangun dengan anggaran APBN Rp13,8 miliar itu baru selesai dikerjakan pada akhir Juni 2025.
Padahal sebelumnya, pada kunjungan Rabu (20/8/2025), Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo sempat menegaskan bahwa jembatan ini merupakan infrastruktur kerakyatan yang manfaatnya langsung dirasakan masyarakat. Jembatan sepanjang 100 meter yang melintang di atas Sungai Cisanggarung itu dibangun untuk menghubungkan Desa Babakan Losari Lor (Jawa Barat) dengan Desa Babakan, Kabupaten Brebes (Jawa Tengah). Warga yang sebelumnya harus memutar 13–15 km untuk bekerja atau beraktivitas kini bisa mempersingkat perjalanan secara signifikan.
“Adanya jembatan gantung ini sangat membantu kelancaran transportasi masyarakat yang bekerja atau menyeberang ke Jawa Barat,” kata Menteri Dody kala itu.
Kepala BBPJN DKI Jakarta–Jawa Barat, Rina Kumalasari, juga pernah menekankan bahwa jembatan hanya diperuntukkan bagi pejalan kaki, kendaraan roda dua, serta ambulans darurat. Ia menyebut jembatan tersebut sangat penting bagi mobilitas petani dan anak sekolah, serta pendistribusian hasil pertanian.
Warga Desa Babakan pun sempat menyampaikan rasa syukur. Kusnandar, salah satu warga, mengatakan akses jual-beli hasil panen menjadi lebih cepat karena tak perlu memutar hingga 12 km.
Namun kini, kondisi berubah drastis
Meskipun bagian utama jembatan gantung tidak mengalami kerusakan, fondasi dan akses jalan yang termasuk dalam satu paket pembangunan dilaporkan rusak dan terbelah. Hal ini memunculkan tanya besar dari publik terkait kualitas pekerjaan, pengawasan proyek, dan potensi bahaya bagi warga yang mengandalkan jembatan tersebut setiap hari.
Salah satu komentar netizen yang ramai disukai menulis: “Baru tiga bulan sudah ambruk. Uang rakyat kok kaya gini hasilnya?” ujar followers FB Jabar Publisher. Komentar miring senada juga disampaikan puluhan netizen lainnya. Seperti terlampir pada link disamping ini: Link FB Jembatan Ambruk
Hingga berita ini dibuat, belum ada keterangan resmi dari pihak Kementerian Pekerjaan Umum maupun kontraktor pelaksana terkait penyebab kerusakan tersebut.
Situasi di lapangan juga menunjukkan warga mulai menghindari area yang retak karena khawatir terjadi longsor susulan. Pemerintah daerah diharapkan segera melakukan peninjauan cepat dan memastikan keamanan area sebelum ada korban. (Jay)

Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung