Home » Bandung » Demiz dan Ceu Popong Pimpin FPK Jabar
Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat mengukuhkan Ceu Popong sebagai

Demiz dan Ceu Popong Pimpin FPK Jabar

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) secara resmi mengukuhkan pengurus Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Provinsi Jawa Barat Periode 2015-2020, di Gedung Sate Bandung, Kamis (11/6). Pengukuhan tersebut sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Nomor 120/KEP.379-Kesbangpol/2015 tanggal 20 Maret 2015. Dalam keputusan tersebut, disebutkan bahwa Ketua Dewan Pembina FPK dijabat oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar, sedangkan tanggung jawab sebagai Ketua Umum Kepengurusan FPK masih diberikan kepada Hj. Popong Otje Djundjunan, yang akrab disapa Ceu Popong.

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat mengukuhkan Ceu Popong sebagai

Gubernur Jabar Ahmad Heryawan saat mengukuhkan Ceu Popong sebagai pengurus FPK Jabar.

Dalam sambutannya, Ceu Popong mengungkapkan bahwa kebhinekaan sebagai salah satu dari empat pilar kebangsaan, tidak bisa diwujudkan oleh pemerintah saja, melainkan juga membutuhkan langkah konkret masyarakatnya. Menurut Ceu Popong, mindset ini harus diwariskan kepada generasi muda. Karenanya Ceu Popong melibatkan para pemudi dan pemuda dalam susunan kepengurusan FPK periode ini.

“Sasaran FPK itu ada dua. Selain mendekatkan bumi putera dan non-bumi putera, juga merekatkan seluruh suku bangsa yang ada di Jawa Barat,” pungkas Ceu Popong dalam sambutannya. “Untuk itu dalam kepengurusan ini membawa anak-anak muda, sebagai kesempatan untuk membina generasi muda agar dapat melanjutkan peran FPK dengan mindset dan pemikiran yang sama,” paparnya lagi.

Senada dengan Ceu Popong, Aher juga berharap FPK dapat menjalankan tugas secara maksimal, menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga kerukunan keseluruh 46,04 juta jiwa masyarakat Jawa Barat. Menurut Aher, meskipun kerukunan antar warga tetap terjaga, ancaman-ancaman perpecahan selalu harus diwaspadai. “Masyarakat Jabar ada 46.04 juta jiwa, itu bukan hanya dari suku sunda, tapi banyak suku berkumpul di Jabar,” ungkap Aher. “Jika saja semua orang memahami makna kebhinekaan secara universal, saya yakin tidak akan ada perpecahan,” sambungnya. (hms/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*