Home » Bandung » RSJ Cisarua Overload, Jabar Butuh Panti Rehabilitasi untuk Gelandangan Psikotik

RSJ Cisarua Overload, Jabar Butuh Panti Rehabilitasi untuk Gelandangan Psikotik

KAB BANDUNG BARAT – Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Cisarua yang terletak di Kab Bandung Barat, meriundukan pemerintah membangun Panti Rehabilitasi (Panti Rehab-red) untuk menampung para gelandangan yang mengalami gangguan psikotik. Demikian disampaikan Wakil Direktur RSJ Cisarua didampingi dr. Meutia Laksminingrum, Sp.KJ baru-baru ini.

Dalam wawancaranya dengan Jabar Publisher Ia menuturkan, keberadaan panti rehab sangat vital di sebuah provinsi, apalagi Jawa Barat yang penduduknya mencapai 48 juta jiwa. Sehingga probabilitas pasien yang nantinya akan menghini panti tersebut jauh lebih besar dibandingkan daerah lainnya di Indonesia.

Peruntukan panti rehab sendiri kata dia, nantinya akan menampung para gelandangan (pasien psikotik) agar mereka lebih bisa diperhatikan dan hidup layak. “Panti rehab untuk pasien psikotik ini kita belum ada. Padahal di provinsi lain seperti Jawa Timur, sudah memiliki 3 panti khusus pasien psikotik,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, dengan adanya panti rehabilitasi maka tupoksi stakeholder terkait seperti RSJ dan Dinsos bisa lebih ringan dan terarah. Karena setelah para pasien pulih dari gangguan kejiwaan dan lepas dari perawatan rumah sakit jiwa atau dinsos, ada lembaga lain yang menampung para gelandangan ini sampai kembali bisa hidup normal. “Langkah selanjutnya setelah ditampung di panti rehab, maka para gelandangan psikotik ini bisa dikembalikan lagi kepada keluarganya,” ungkap Meutia.

Yang terjadi di lapangan kata dia, pihak RSJ seringkali terpaksa menolak pasien khususnya para gelandangan, karena di sana sudah tidak bisa lagi menampung pasien alias overload. Hal inilah yang menjadi dasar mengapa Jawa Barat perlu segera membangun panti rehabilitasi seperti di provinsi lainnya.

“Di satu sisi pasien tidak bisa diajak berkomunikasi dengan baik, menyampaikan informasi yang keliru, kita lacak asalnya dari mana juga tidak tahu. Di sisi lain kami juga harus merawat pasien lain yang sedang menjalani perawatan di sini. Nah inilah yang menyebabkan kita sehari-hari harus menolak pasien karena tempat sudah penuh,” ulasnya. (jay)

3 comments

  1. Konsorsium Lembaga Mitigasi Bencana Indonesia

    Masyarakat khusus yang memiliki misi sosial harusnya dilibatkan oleh pihak asda pemprov Jawa Barat dalam hal ini wajib menjadi perhatian khusus ka biro pelayanan dasar pemprov Jawa Barat.
    Karena hal ini telah menjadi darurat bencana kesehatan jiwa di Jawa Barat.
    Perlu dilakukan pembentukan komunitas pendukung seperti memberdayakan pesantren dan pengakifan relawan kesehatan jiwa di Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Barat.

  2. Tatang Muhammad Tazudin

    Saya sebagai relawan ODGJ wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang berlokasi di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari “sangat mendukung rencana RSJ Prov Jabar dalam hal pengadaan panti rehabilitasi, semoga pemerintah daerah dan pusat SEGERA merespon dengan kenyataan bukan hanya wacana belaka”.

  3. Tatang Muhammad Tazudin

    Saya sebagai relawan ODGJ wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang berlokasi di Desa Linggamulya Kecamatan Leuwisari “sangat mendukung rencana RSJ Prov Jabar dalam hal pengadaan panti rehabilitasi, semoga pemerintah daerah dan pusat SEGERA merespon dengan kenyataan bukan hanya wacana belaka”.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*