Home » Tasikmalaya » Garut » Dijanjikan Pekerjaan, Puluhan Warga Garut Malah Dijadikan Pekerja “Rodi” di Hutan Tengkorak

Dijanjikan Pekerjaan, Puluhan Warga Garut Malah Dijadikan Pekerja “Rodi” di Hutan Tengkorak

GARUT – Dijanjikan pekerjaan sebagai tenaga pertanian di Kepulauan Riau dengan gaji besar, puluhan warga Kabupaten Garut, Jawa Barat, malah dijadikan pekerja “rodi” di tengah hutan Pulau Tengkorak, Kepulauan Riau, perbatasan negara Singapura. Disana mereka dipaksa bekerja menanam pohon kayu dengan target satu hari satu hektar, tanpa upah yang jelas. Selain itu mereka juga tinggal di tempat tak layak, di tengah hutan hanya menggunakan tenda.

Beruntung, 18 orang bisa melarikan diri dengan menyusuri hutan dan berenang di sungai selama satu hari satu malam. Hingga mereka ditemukan warga dan diamankan di rumah warga tersebut. Sementara delapan dari 18 orang itu sudah berhasil pulang ke Garut.

“Alhamdulillah, saya bersama rekan lainnya bisa kembali pulang dengan keadaan selamat,” ujar salah seorang korban yang selamat sudah berada di Garut, Ardi (47).

Diakuinya, saat ini masih ada 10 orang lagi yang masih berada di Kepulauan Riau, mereka sudah menginginkan untuk pulang dan berkumpul dengan keluarganya. “Ada 10 orang lagi di daerah sana,” akunya dengan nada terbata-bata.

Dikatakan Ardi, dirinya bersama delapan orang lainnya bisa pulang setelah menghubungi keluarga yang ada di Garut, dan meminta untuk mentransferkan sejumlah uang untuk keperluan ongkos. Sebelumnya, lanjut dia, dirinya bersama puluhan orang lainnya melarikan diri dengan menyusuri sungai dengan cara berenang. “Kami terpaksa berenang selama satu hari satu malam di sungai yang banyak hewan buas,” ucapnya.

Dijelaskan Ardi, sebelumnya, mereka ditawari pekerjaan oleh Ust. Yusuf warga Kampung Sayang di daerah luar jawa. Yakni untuk mengelola lahan pertanian. “Sebelum berangkat, masing-masing keluarga diberikan biaya sebesar Rp 900.000 yang diberikan pada keluarga yang ada di kampung. Bahkan Yusuf pun menjanjikan, akan mentransfer kembali setelah satu minggu sampai di Kepulauan Riau,” katanya.

Namun anehnya, saat sampai di Kepulauan Riau, dirinya bersama rekan lainnya diantar ke buah hutan yang berada di Pulau Tengkorak yang berbatasan dengan negara singapore. Keesokan harinya kami bekerja untuk menanam pohon kayu dengan target dalam satu hari sebanyak 1 hektare.

Upah yang diberikan adalah sebesar Rp 700.000/hektare. Namun setelah mendapatkan pekerjaan apa yang telah dijanjikan meleset. Bahkan tempat tinggal pun hanya menggunakan tenda yang dipasang di tengah hutan. (gmn/bay)

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*