Home » Cirebon » Penderitaan Balita 3 Tahun yang Terkena Tumor ini, Bukti Kebobrokan BPJS

Penderitaan Balita 3 Tahun yang Terkena Tumor ini, Bukti Kebobrokan BPJS

CIREBON – Ini salah satu bukti kebobrokan BPJS. Seorang balita berusia 3 tahun di Cirebon, penderita tumor ganas di mata, diombang-ambing selama lebih dari 2 bulan tanpa mendapatkan penanganan medis. Hingga akhirnya, kondisi balita bernama Alfarokan ini semakin memprihatinkan. Tumor ganas yang menyerangnya semakin hebat, hingga sudah tak bisa lagi menangis sekalipun merasakan kesakitan di matanya.

“Dari bulan Desember, kita sudah melakukan upaya pengobatan. Tapi anak kami tidak bisa mendapatkan penanganan medis secara layak. Kartu BPJS kami selalu ditolak pihak rumah sakit, dengan dalih kamar penuh. Bahkan sampai delapan rumah sakit,” ujar ibu si balita,Fima Desi Wahyuni (25).

Dikatakan dia, dirinya dan keluarganya pertama kali membawa Alfarokan untuk berobat adalah ke RSUD Waled Kabupaten Cirebon. Dari rumah sakit plat merah itu, kemudian dirujuk ke RS Cicendo Bandung. Setelah itu, dibawa ke RS Pelabuhan Cirebon. “Dari semua rumah sakit itu, anak saya belum juga bisa mendapatkan penanganan medis. Kemudian kita membawanta ke RS Tiar medika, selanjutnya RSUD Gunung Jati, Hasan Sadikin Bandung, Borneous, dan terakhir di RS Ciremai,” lanjut Fima.

Delapan rumah sakit itu, kata dia, tidak melakukan tindakan medis apapun. Anaknya hanya dibiarkan terbaring di ruang IGD lantaran kamar kelas 1 tidak ada yang kosong. “Kami disuruh mencari kamar dulu. Di delapan rumah sakit itu, kamar yang tersisa hanyalah kamar VIP dan Super VIP. Sedangkan kartu BPJS kami, hanya untuk kelas 1. Kemudian saat di RS Hasan Sadikin, pihak rumah sakit itu menyuruh kita untuk melakukan booking kamar terlebih dulu, supaya ketika ada yang kosong bisa langsung ditempati. Untuk booking itu harus bayar Rp400 ribu. Kami pun bayar uang booking itu, karena ingin segera anak kami ini mendapatkan penanganan medis,” tambah Fima.

Namun apa, setelah lama ditunggu, kamar itu tak juga didapat, hingga uang booking pun hangus. Akhirnya, Fima dan suaminya, Joni (27), mendapatkan kamar kosong di RS Ciremai. “Namun baru juga tiga hari, kami sudah disuruh pulang dengan alasan BPJS kami sudah habis limitnya,” katanya.

Sementara itu, dari hari ke hari kondisi Alfarokan kian melemah. Tumor ganas yang berada di mata sebelah kirinya, ternyata menggerogoti hampir semua tubuhnya. Afarokan pun tak bisa lagi menangis menahan sakitnya. Tak hanya itu, untuk tidur pun, mata sebelah kanan yang tak terkena tumor, tak bisa dipejamkan. Balita semata wayang dari pasangan Fima dan Joni, warga Dusun 1 Desa Curug Wetan Kecamatan Susukan Lebak, Kabupaten Cirebon ini, juga tak bisa makan apa-apa. Dia hanya bisa minum susu dan makanan lain yang siserut.

Hingga akhirnya, kondisi Alfarokan semakin memprihatinkan. “Dia kejang-kejang, panas tubuhnya tinggi, tangannya gemetaran. Kami tak tega melihatnya, hingga kemudian memutuskan untuk membawanya ke sini, ke Rumah Sakit Permata. Tentunya, dengan biaya sendiri tanpa BPJS,” ujar Wahyu, kakek dari Alfarokan, saat ditemui Jabar Publisher di kamar perawatan Alfarokan, di Rumah Sakit Permata Cirebon kamar Amethyst 4, Kamis (18/2/2016).

Untuk diketahui, sang Ayah Alfarokan Sugema adalah hanya seorang satpam di salah satu koperasi yang setiap bulannya hanya mendapatkan gaji Rp 1,3 juta perbulan. (bay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*