Home » Cirebon » Kecewa Tak Ditemui Manajemen, Warga Gembok Gerbang PLTU I Cirebon

Kecewa Tak Ditemui Manajemen, Warga Gembok Gerbang PLTU I Cirebon

CIREBON – Pengunjuk rasa mengaku sangat kecewa pada pihak PLTU I yang tidak bisa menemui untuk melakukan dialog. Sebagai bentuk kekecewaan, para demonstran merantai pintu gerbang PLTU I. Aksi massa yang tergabung dalam Forum Rempug Masyarakat Terdampak PLTU dari Desa Kanci, Desa Kancikulon Kecamatan Astanajapura dan Desa Waruduwur, Desa Citemu, Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, menuntut penutupan PLTU I dan penghentian proyek PLTU II, Senin (17/10/2016).

Koordinator Aksi Deden Iskandar mengatakan aksi yang dilakukan ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat adanya PLTU I. Diantaranya dana CSR yang tidak menyentuh kepada masyarakat langsung dan dampak batubara yang digunakan PLTU I untuk beroperasi. “Beberapa kali kami lakukan aksi, tapi hanya satu kali bisa nemui perwakilannya dan yang menjadi perwakilan juga, bukan yang langsung menentukan kebijakan. Yang jelas kami sangat kecewa pada pihak PLTU I yang ttidak menemui masyarakat untuk berdialog,” ujarnya disela aksi.

Masih dikatakan Deden, penggembokan yang dilakukan masyarakat merupakan simbol ditutupnya PLTU I oleh masyarakat yang kurang perhatian pada masyarakat yang terkena dampak. “Batu bara yang menjadi bahan bakar utama PLTU sangat berpengaruh pada lingkungan. Maka, harus diganti dengan yang ramah lingkungan. Agar, dampak buruk bisa diminimalisir,” katanya didampingi warga lainnya, Somaerin.

Lanjut Somaerin, keberadaan PLTU I sangat berdampak tidak baik pada masyarakat sekitar. Terutama dari segi kesehatan. Salah satunya, kebisingan dari cerobong PLTU I saat beroperasi. Maka, harus ditutup. Sedangkan sedang dibangunnya PLTU II, dirasa kurang menguntungkan masyarakat sekitar. Diantaranya, minimnya keterlibatan masyarakat setempat untuk jadi tenaga kerja dan suplayer. “PLTU I saja banyak permasalahan, bagaimana dengan adanya PLTU II. Tentunya, akan menimbulkan dampak yang lebih parah bagi masyarakat. para pekerja kebanyakan bukan warga sekitar. Sehingga, PLTU II harus dihentikan pembangunnya,” pinta pria yang biasa dipanggil Birin ini. (crd)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*