Home » Cirebon » Bupati Cirebon Diwarning PDI-P Gara-gara Sibuk Mikirin Pengganti Gotas

Bupati Cirebon Diwarning PDI-P Gara-gara Sibuk Mikirin Pengganti Gotas

CIREBON – Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Cirebon, Suherman menilai langkah Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadisastra yang terkesan sibuk mencari pengganti dan mengaku sudah mengantongi beberapa nama untuk calon pengganti wakil bupati masih terlalu dini. Idealnya lebih baik menunggu keputusan yang pasti dari penegak hukum terkait putusan apa yang diambil oleh penegak hukum kepada wakil bupati H Tasiya Soemadi Al Gotas alias Gotas daripada galau memikirkan pengganti wabup.

“Lebih baik pemerintah daerah memikirkan, meskipun saat ini tersangka namun sampai sekarang kan belum ada kejelasan, ini sebuah PR (Pekerjaan rumah, red) yang harus benar-benar dipikirkan, bukan mencari pengganti Wabup Gotas,” kata Suherman kepada wartawan di kantor DPRD Kabupaten Cirebon, Senin (27/2/2017). Dikatakan, dirinya pun menyayangkan apa yang disampaikan Bupati Cirebon terkait pergantian wakil Bupatinya tersebut, semua itu, lanjut dia, ada mekanismenya yakni melalui partai bukan langsung ke DPP. “Didalam penunjukan pengganti itu ada tahapan-tahapannya salah satunya adalah penjaringan-penjaringan oleh DPC partai, setelah penjaringan baru digodok DPC dan baru diserahkan ke DPP, dan langkah yang diambil Sunjaya ini terburu-buru tidak mematuhi mekanisme partai,” jelas Anger sapaan akrabnya Suherman.

Lebih lanjut disampaikan Anger, meskipun semua orang punya kesempatan apalagi kader partai untuk bisa menduduki kursi wakil bupati, tetapi dirinya berharap bagaimana caranya untuk bisa membangun masyarakat dan Kabupaten Cirebon ini sejahtera. “Kami dari Fraksi ingin orang yang mau membesarkan partai dan memiliki komitmen untuk menyejahterakan masyarakat dan Kabupaten Cirebon. Dan menurut saya yang paling mengerti itu adalah kader partai, bukan penumpang gelap atau cuman hanya rental (selain kader, red),” terangnya.

Anger menambahkan informasinya sejumlah nama diluar kader partai yang kabarnya sudah dikantongi Bupati Sunjaya, dirinya mengaku tidak sependapat dan tidak setuju. “Meskipun sudah memiliki nama, tapi kembali saya sangat tidak setuju, karena itu tadi saya tetap ingin dari internal atau pengurus partai,” tegasnya. Diakhir, Anger berharap Bupati memahami hal itu semua, artinya biarkan semuanya mengalir apa adanya. Dan bila sudah waktunya maka serahkan sepenuhnya pada mekanisme partai yang berlaku. “Saya tegaskan lagi dia (Sunjaya, red) itu terlalu buru-buru, soalnya acuannya  bukan mekanisme partai, ini bukan perusahaan tapi organisasi yang memiliki aturan main,” tukasnya.

Hal senada pun disampaikan Anggota Fraksi PDI Perjuangan, Dian Hernawa Susanti, dirinya sangat setuju apa yang telah diungkapkan Ketua Fraksi bahkan dirinya menilai Bupati Sunjaya itu bukan orang partai yang bisa seenaknya menyodorkan nama-nama pengganti wakil bupati. “Mekanisme partai harus ditempuh untuk pergantian atau pengisian wakil bupati. Dan yang saya tahu sampai sejauh ini Ketua DPC PDI Perjuangan pun hanya dilewati saja tidak dianggap ada, bagaimanapun DPC itu punya wewenang untuk itu semua,” katanya.

Sementara itu nama-nama yang diprediksi muncul calon pengganti Wabup yakni Sekretaris Daerah, Yayat Ruhiyat, Kepala BKPSDM, Kalinga dan dari kader PDI Perjuangan, H Mustofa, Bejo Kasiyono, H Tarmadi. Salah satu nama yang masuk dalam daftar calon pengganti wakil bupati, yakni Yayat Ruhiyat saat ingin dimintai konfirmasi terkait dengan kabar tersebut Yayat selalu menghindar dan enggan memberikan jawaban. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*