Home » Bekasi » Mantan Rocker Era 90an, Hari Mukti Sampaikan Pesan Moril Kepada Napi Lapas Cikarang

Mantan Rocker Era 90an, Hari Mukti Sampaikan Pesan Moril Kepada Napi Lapas Cikarang

BEKASI – Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Cikarang-Bekasi gelar kegiatan Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW 1438 Hijriah di masjid Lapas Cikarang Jalan Cilampayan Pasir Tanjung, Desa Pasir Tanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi, Senin (15/05) kemarin.

Kegiatan tersebut mengundang Dai kondang sebagai penceramah, yakni KH Hari Mukti. Dengan disaksikan sebanyak 750 warga binaan, sebagai penceramah, Hari Mukti menyampaikan banyak pesan moril kepada warga binaan pemasyarakatan (narapidana-red) yang ikut hadir dalam kegiatan tersebut. “Mulai hari ini dan detik ini, kalian (napi-red) harus berhenti dan bertobat. Anggap saja dengan beradanya kalian di sini (penjara-red), kalian membersihkan dosa,” tukasnya.

Selain itu, dengan digelarnya kegiatan tersebut dengan tema ‘Kita jadikan shalat berjamaah sebagai sarana mewujudkan kebersamaan, kerukunan, disiplin, dan sabar dalam kehidupan’, mantan rocker era 90an ini menceritakan saat meninggalkan dunia artis dan beralih profesi menjadi seorang pendakwah. “Saat saya gelar konser, saya merasa berdosa besar dan harus menanggung dosa ribuan penonton yang ingin menyaksikan saya bernyanyi. Karena secara otomatis ribuan penonton tersebut harus meninggalkan shalat demi saya,” beber Hari.

“Mudah-mudahan, dengan berceramahnya saya dengan penyampaian pesan dan kesan bisa membuat sadar para napi yang berada di Lapas Cikarang ini. Saya percaya, masih banyak orang yang di luar sana kelakuannya lebih biadab dari napi di sini. Semoga mereka (napi-red) saat bebas nanti bisa sadar, insaf, tobat, dan diterima di masyarakat sebagai orang yang berguna,” tutupnya. Ia juga berharap, ingin berdakwah kembali di Lapas Cikarang ini apabila ada kesempatan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Cikarang-Bekasi, Kadek Anton Budiharta mengatakan, dengan tujuan digelarnya kegiatan ini, bisa merubah watak para napi di sini dan merubah perilaku mereka menjadi lebih baik. “Selain itu, membiasakan warga binaan untuk menghormati setiap ada peringatan hari besar keagamaan. Mudah-mudahan, ke depan kegiatan seperti ini dapat terselenggara dengan baik,” ujarnya, Rabu (17/05).

Ia menjelaskan, kegiatan ini diikuti sebanyak 750 orang warga binaan. Dengan per blok 150 orang. “Gak mungkin kami harus mengeluarkan semua napi dengan jumlah 1.255 orang untuk menyaksikan acara tersebut, dikhawatirkan banyak yang tidak kebagian tempat dan gak mungkin juga mereka harus berpanas-panasan,” papar Kadek. Ia mengatakan, untuk momen seperti ini ke depan, pihaknya akan mengatur napi yang akan atau ikut suatu kegiatan dengan bergiliran. (fjr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*