Home » Headline » Musisi 90an Aray Daulay Tutup Usia

Musisi 90an Aray Daulay Tutup Usia

KABAR duka kembali menerpa insan musik tanah air di akhir September ini. Aray Daulay seorang musisi kebanggaan tanah air menghembuskan nafas terakhirnya pada Jumat (28/9/2018) dini hari.

KABAR DUKA – Status Indra Q yang mengabarkan wafatnya Aray Daulay.

Kabar tersebut awalnya terpantau redaksi JP dari akun facebook milik Keyboardis BIP, Indra Qadarsih (Indra Q Yudo). “Innalillahi wa innailaihi roji’uun… Aray Daulay … indah bersamaNya disana bro. kami akan menyusul bila waktunya tiba. Mohon dimaafkan klo beliau ada salah selama ini,” tulis Indra. Hingga berita ini diturunkan, status tersebut sudah dikomen 75 orang dan 12 kali dibagikan tentunya dengan ungkapan bela sungkawa dari para netizen.

Sedangkan menurut kabar dari salah satu netizen yang juga rekan almarhum menyebutkan, bahwa jenazah kini berada di Bali. “Buat teman-teman yg mo nengok jenazahnya skr posisi ada di rumah duka rumah sakit angkatan darat sudirman denpasar bali,” tulis Naga Langit, rekan Alm Aray Daulay. Dikabarkan, Aray meninggal karena infeksi paru-paru yang dideritanya.

Untuk diketahui, semasa hidupnya, Aray berkarya dengan sejumlah nama besar band tanah air. Vokalis sekaligus gitaris ini terakhir merilis album solo perdana bertajuk “On The Move”. Tiga tahun kemudian Ia kembali merilis album keduanya berjudul “Lagu Perjalanan” yang juga menjadi karya terakhirnya sebelum Ia tutup usia.

Perjalanan karier Aray dimulai pada era 1990-an lewat grup rock Plastik. Sesudahnya ia membentuk dan memotori Steven and the Coconut Trees yang kental dengan nuansa reggae. Lagu “Welcome to My Paradise” jadi andalan band tersebut.

Tak lama kemudian ia membentuk Ray D’Sky yang mengusung musik folk dan bertema dasar lingkungan hidup pada liriknya.

Aray lantas kembali ke rock bersama sejumlah rekanya lewat Big Deal dengan album “Daddy and the Hot Tea”. Pemilihan musik blues dan folk yang notabene akar dari seluruh genre musik, diakui Aray dipengaruhi atas kepindahannya ke sebuah kota kecil di Australia Barat. Suasana pantai di kota kecil nan tandus itu memberinya energi spiritual dalam bermusik.

Selamat jalan jalan Aray Daulay. Nama besar dan karya-karyamu akan selalu kami kenang. (jay/jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*