Home » Cirebon » Perum Artha Pesona Babakan Dikeluhkan Konsumen Gara-gara “Uang Tambahan”

Perum Artha Pesona Babakan Dikeluhkan Konsumen Gara-gara “Uang Tambahan”

CIREBON – Perumahan ARTHA PESONA Jalan Babakan Gebang – Serang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, dikeluhkan konsumennya. Salah satu keluhannya yakni adanya dugaan bahwa karyawan di perumahan itu melakukan pungli dengan dalih uang tambahan untuk pondasi.

SEJAJAR JALAN – Meski sudah membayar biaya tambahan, tapi pondasi rumah Zaenal masih sejajar dengan jalan.

Kredit Pemilikan Rumah (KPR) adalah solusi bagi mereka yang ingin segera memiliki rumah dengan dana terbatas. Tapi itupun harus dengan pertimbangan yang matang dan mengetahui tata cara kredit rumah yang benar supaya tidak rugi di kemudian hari.

Seperti yang dialami oleh Zaenal Muttaqqin (33 tahun) asal Desa Hulubanteng Lor, Kec Pabuaran, Kab Cirebon. Dia membeli rumah dengan cara Kredit bersubsidi di Perumaha ARTHA PESONA Babakan. Menurutnya saat melihat brosur Ia merasa tertarik dan akhirnya berminat membeli rumah disana. Tapi setelah disetujui Ia malah merasa banyak kejanggalan.

Kepada wartawan Jabar Publisher Kamis (23/5/19), Ia menceritakan bahwa di brosur tertulis DP Rp 8 juta langsung terima kunci dan angka itu sudah termasuk biaya pajak, booking tempat dan biaya pengurusan bank. Tapi kenyataannya tidak sesuai harapannya. “Malah saya juga dikenakan biaya tambahan Rp 3,5 juta untuk menambah ketingian pondasi. Lalu saya dijanjikan pondasi rumah akan lebih tinggi dari jalan, tapi jika saya tidak memberikan uang tersebut maka ketingian pondasi saya rata dengan jalan,” katanya.

Akhirnya lanjut dia, Ia sepakat untuk memberi uang tambahan tersebut kepada pihak perumahan dan sekarang rumah tersebut sudah jadi dan sudah saya tempati. Namun ketinggian pondasi masih setara dengan jalan,” terang Zaenal sambil menyebutkan jika pondasi tidak ditinggikan khawatir rumahnya banjir saat hujan.

Ia juga mengeluhkan masalah kejelasan subsidi. “Perumahan ini kan ada subsidinya Rp 4 juta jadi bila DP nya 8 juta harusnya saya cuma bayar 4 juta dong. Tapi saya malah masih disuruh bayar 8 juta lagi, jadi total keseluruhan 12 juta. Makanya saya ingin penjelasan dan rincian yang sebenarnya seperti apa, dari pihak deplovernya,” kritiknya.

Sementara itu, saat JP hendak mengkonfirmasi terkait keluhan tersebut ke Kantor Pemasaran Perumahan Artha Pesona, di sana tampak terlihat sepi. Sehingga hingga saat ini belum ada keterangan dari pihak perumahan juga deplovernya. “Pak Jaka, orang kepercayaan Pak Tatang, Pemilik perum masih di Bandung,” ujar salah seorang karyawan. (eko/adi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*