Home » Cirebon » Menyikapi Ramainya Alun-alun Ciledug Ditengah Pandemi Dan Jelang Puasa

Menyikapi Ramainya Alun-alun Ciledug Ditengah Pandemi Dan Jelang Puasa

CIREBON – Fenomena ramainya alun-alun Ciledug yang ada di Desa Ciledug Kulon, Kec Ciledug, Kab Cirebon menjelang bulan puasa, langsung disikapi serius oleh sejumlah pihak. Salah satunya Pemdes Ciledug Kulon melalui Kuwu Wawan Hermawan, Selasa (6/4/2021).

Kepada JP, Wawan bercerita bahwa alun-alun Ciledug yang seperti saat ini, diciptakan dengan susah payah. Dimana sebelumnya tempat tersebut dijadikan tempat mabuk minuman keras dan perbuatan asusila, hingga kini kawasan tersebut menjadi tempat ramai dan berkembang pesat.

“Saya dan beberapa warga dulu sebelum alun-alun seramai sekarang, sering mengadakan sweeping mengontrol untuk membersihkan kegiatan yang memang cenderung negatif ada yang mabuk dan menjadi tempat mesum, bahkan saya dan warga berinisiatif mendirikan Ormas islam untuk membangun alun-alun Ciledug berkembang. Dan akhirnya alun-alun Ciledug bisa sangat ramai pengunjung, ini sangat berefek baik untuk masyarakat karena mereka bisa mencari rezeki di alun-alun Ciledug” kata Wawan.

Ia juga menegaskan bahwa adanya alun-alun tersebut sedikit banyak telah mendukung program Gubernur Jabar dalam menciptakan entrepreneur atau pengusaha baru. “Ada program dari gubernur untuk menciptakan lapangan kerja untuk masyarakat setempat. Kegiatan di alun-alun Ciledug sangat membantu perekonomian masyarakat setempat, kini sudah lebih dari 150 warga yang sudah bisa menghasilkan pundi-pundi rupiah untuk keluarga mereka. Mulai dari penjaga parkir sampai pedagang di alun-alun Ciledug,” terang Wawan.

Lanjut Wawan, keprihatinan masyarakat setempat bisa mengancam perekonomian keluarga mereka apalagi dengan adanya pandemi covid 19 saat ini yang bisa dibilang sangat sulit untuk mencari sumber penghasilan. Bahkan tidak sedikit juga warga nya sampai menjual kendaraan, menggadaikan barang-barang berharga, dan mirisnya ada yang sampai jual rumah demi bisa bertahan hidup.

“Saya merasa sakit melihat warga saya menderita, bahkan kemarin sampai ada yang jual rumah demi bisa bertahan hidup saat alun-alun ditutup pada masa awal pandemi. Harapan saya tolong alun-alun tetap beroperasi selama Ramadhan, supaya warga saya bisa bertahan hidup di masa pandemi yang sampai sekarang belum berakhir. Kita tinggal atur regulasinya, pengetatan protokol kesehatan dan upaya prefentif lainnya. Jadi kalau sampai ditutup, saya adalah orang pertama yang menolak dan siap berada di barisan paling depan,” tandas Kuwu Ciledug Kulon.

Sementara itu berdasarkan konfirmasi JP kepada Plh Camat Ciledug, Udin Kaenudin menyatakan bahwa hari ini, Rabu 7 April 2021, pihaknya akan menggelar rapat bersama pihak terkait guna membahas alun-alun Ciledug selama bulan Ramadan.

“Kalau di stop kasihan mereka (pedagang-red) cari makan. Menurut hemat saya baiknya protokol kesehatan diperketat, ada penjagaan petugas, kalau gak mau terpaksa dibubarkan. Rencananya Rabu akan dirapatkan dan dikoordinasikan dengan semua pihak. Kemarin pol PP kecamatan juga sudah turun untuk upaya penegakan prokes,” tegas Udin. (noe/jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*