Home » Cirebon » Pelepasan & Pentas Seni Ratusan Siswa YAMUNA Di Hotel Dedy Jaya Sukses Digelar

Pelepasan & Pentas Seni Ratusan Siswa YAMUNA Di Hotel Dedy Jaya Sukses Digelar

CIREBON – Yayasan Al Mauizhatul Husna (Yamuna) menggelar acara pelepasan siswa tahun ajaran 2022/2023 dan pentas seni, Minggu (28/5/2023) di Hotel Dedy Jaya, Ciledug – Kab Cirebon. Sebagaimana diketahui, Yayasan Yamuna yang terletak di Desa Dompyong Wetan, Kec Gebang, Kab Cirebon ini, mengampu beberapa lembaga pendidikan Islam yakni PAUD Almira Najla, RA Dhiyaush Shafa, TPQ, dan DTA Al Mau’izhah. Agenda ini, selain sebagai acara pelepasan (wisuda) bagi siswa yang lulus, juga sebagai momentum kenaikan tingkat bagi siswa-siswi YAMUNA. 

PANGGUNG UTAMA YANG DIGUNAKAN UNTUK ACARA PELEPASAN DAN PENTAS SENI EVENT YAMUNA

H.M Ru’yatulloh S.Pd.I. selaku Pimpinan YAMUNA saat diwawancarai JP usai acara menjelaskan, total siswa yang menempuh study di semua lembaga pendidikan YAMUNA ada sebanyak 345 siswa. Ia pun merinci jumlah siswa antara lain DTA: 150 siswa, TPQ 41 siswa, PAUD 36 siswa, dan RA: 118 siswa. Adapun siswa yang lulus yakni RA: 88 siswa, PAUD: 25 siswa dan DTA: 21 siswa.  

Mas Rukyat, begitu Ia akrab disapa menjelaskan alasan mengapa penyelenggaraan pelepasan dan pentas seni kali ini diselenggarakan di luar sekolah. Selain karena covid di Indonesia sudah beralih status dari pandemi ke pasca pandemi, penyelenggaraan acara di tempat khusus juga diharapkan bisa memberikan kesan tersendiri bagi anak-anak.

“Acara pelepasan yang digelar di hotel dan bukan di halaman sekolah, diharapkan bisa memberikan kesan tersendiri bagi anak-anak. Sehingga kelak untuk adik-adik kita yang lulus punya kenangan dan kebanggaan. Dan Insya Allah untuk pembiayaan juga tidak memberatkan orang tua. Bagi kami, yang penting acara bisa terselenggara dengan lancar dan anak-anak senang,” ungkapnya.

Tak lupa Ia juga menitipkan pesan moral kepada anak-anak yang lulus dan naik jenjang agar tetap berbangga dan lebih bersemangat lagi. “Kami sebagai pengelola tidak menyia-nyiakan mereka. Mereka senang belajar di sekolah dengan rajin,” imbuhnya.

Meski basic pembelajaran lebih pada ilmu agama, namun metode pembelajaran di lembaga pendidikan YAMUNA boleh di bilang sangat kreatif dalam memadukan antara agama (ukhrowi) dan duniawi (seni). Hal ini sudah menjadi ciri khas sejak Al Mauizhatul Husna dipimpin pendahulunya yakni KH. M. Tohar Mukhlis (alm) dan Ibu Titin Suhartini (alm).

“Sebisa mungkin kita sebagai pengajar memadukan antara duniawi dan ukhrowi. Duniawi kita tidak bisa lepas dari yang namanya seni, dan memang sejatinya manusia itu punya bakat seni, punya naluri seni. Makanya kita mengkombinasikannya termasuk dalam acara ini. Menggali potensi ukhrowi berupa hafalan Quran, asmaul husna, dan hafalan kitab sedangkan duniawi-nya kita tampilkan juga kreasi seni tari. Dan Alhamdulillah, semuanya antusias mengikuti rangkaian acara hari ini,” jelas didampingi Kepala Sekolah RA Dhiyaush Shafa, Gina Agitsniana, ST.

Dari pantauan di lokasi, siswa-siswi YAMUNA tampil bergiliran dengan kreasi masing-masing mulai dari hafalan hingga tari-tarian lengkap dengan kostum yang sudah disiapkan sebelumnya. Suasana menjadi semakin meriah karena orang tua juga mendampingi anak-anak mereka sejak pagi hingga acara usai. Sedangkan pada acara utama yakni prosesi wisuda, tak sedikit orang tua siswa yang meneteskan air mata karena bangga dan haru.

Semua rangkaian acara prosesi pelepasan dan penta seni berlangsung sukses tanpa ada kendala yang berarti, berkat kekompakkan panitia dan semua pihak terkait. Bahkan Manager Dedy Jaya Hotel, Shidiq Wibisono juga tampak di sana guna memastikan kelancaran acara.

Lembaga Swasta Butuh Perhatian Lebih dari Kemenag Cirebon

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Ketua Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) Kab Cirebon yang juga diundang dalam acara ini menjelaskan adanya penurunan minat pembelajaran agama. Di mana sebelumnya tercatat hampir 200 ribu siswa se-Kab Cirebon yang mengikuti pembelajaran agama baik formal maupun non formal, namun sekarang hanya 88 ribu siswa saja. “Dan Alhamdulillah, untuk lembaga kami sendiri masih stabil, di kisaran 140-150 siswa dari semua jenjang,” sambung Mas Rukyat.  

Pihaknya berharap ke depan ada perhatian yang khusus dari Kemenag RI untuk sekolah-sekolah non formal seperti YAMUNA dan yang lainnya. Mengingat saat ini untuk bantuan sarpras yang didapatkan masih jauh dari cukup.  “Bantuan untuk sarpras ada, walau untuk secara optimal masih jauh. Dan saat ini kami masih mengandalkan syahriyah (SPP) siswa. Harapan kami, semoga suatu saat ada kepedulian lebih dari Kemenag khususnya untuk sekolah seperti kami,” harapnya. 

Kendati penuh keterbatasan dalam membesarkan lembaganya, namun YAMUNA tetap memiliki tekad kuat untuk terus melakukan Dakwah Islamiyah di wilayah Cirebon Timur umumnya dan di wilayah Dompyong khususnya. (jay/jp)  

GALERI FOTO ACARA PELEPASAN DAN PENTAS SENI SISWA-SISWI YAMUNA

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*