Home » Cirebon » Al Azhariyah Merugi Karena Longsor

Al Azhariyah Merugi Karena Longsor

CIREBON – Penambangan batu alam milik Al Azhariyah Desa Cipanas Kecamatan Dukupuntang Kabupaten Cirebon beberapa waktu lalu mengalami longsor. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam longsoran tersebut, namun aktivitas penambangan sempat terhenti selama 13 hari dan mengalami kerugian yang cukup besar.

20160212_111727_resizedDitemui di lokasi longsor, Kepala Teknik Tambang (KTT) Al Azhariyah, Nani Karyuniwati mengatakan, longsor diakibatkan karena curah hujan yang tinggi sehingga mengakibatkan longsoran. “Longsor itu sudah diketahui sekitar pukul 07.30 pada tanggal 22 Januari lalu, “katanya, Jum’at  (12/2/2015).

Dikatakan Nani, semenjak longsor itu terjadi, kata dia, dari pihak Kepolisian Resor Cirebon pun langsung memasang garis polisi. dan dalam waktu 13 hari setelah longsor itu garis polisi di lepas oleh pihak Polres Cirebon lagi. “Memang setelah dilepaskan garis polisi ya kita baru melakukan pengangkutan. Itu pun untuk mengurangi timbunan longsor. Kalau ga seperti itu kita akan rugi dong, “katanya lagi.

Disinggung mengenai penjualan ke Pihak Indocement sebesar 4 milyar hasil longsoran ini, Nani merasa kaget,  karena pihaknya juga baru mengetahui berita tersebut dari awak media. “Kata siapa ini di jual 4 milyar, justru saya ini baru tahu dari temen-temen media sekarang. Jangan bikin heboh lah, lagian kan sudah dibuka garis polisinya jadi sah-sah saja untuk menjualnya, “ucapnya.

Selama longsoran itu di garis polisi, pihaknya tidak berani melakukan apa-apa, dan setelah berkoordinasi dengan pihak perhutani maka pihaknya berani untuk menjual longsoran tersebut. “Kita ga berani sebelum ada titik temu dari perhutani dan perhutani mengijinkan untuk melanjutkan aktivitas penambangan baru kita gerak mas, “terangnya.

Kerugian yang dialami oleh Al Azhariyah selama 13 hari lalu ialah, untuk biaya cas dalam sehari untuk sewa alat berat sebesar Rp. 500 ribu dan yang dibutuhkan alat berat sebanyak 3 alat berat. “Kalau sehari 1,5 juta dikalikan 13 saja berapa dan kalau seperti hari biasanya sebelum longsor itu terjadi kita perhari kendaraan ada 150 kendaraan dumtruk keluar masuk untuk angkut batu alam. Nah tinggal jumlahin saja berapa kerugiannya. “Katanya.

Perlu diketahui luas lahan pertambangan milik Al Azhariyah itu sebanyak 10 hektar namun yang sudah dilakukan penambangan baru sekitar 4,92 hektar. (gfr).

2 comments

  1. Azhariyah hanya dimanfaatkan untuk memperkaya diri sendiri wewwwww…

  2. RAT tandingan yg diadakan oleh kubu sebelah hanya akan memperuncing ketentraman masyarakat yg terus-menerus doyak oleh seseorang yg memakai kedok agama dan umat padahal dia sbetulnya hanya ingin memecah belah warga masyarakat desa Bantaragung yag lebih ngeri lagi pihak penegak hukum dan para pemangku kepentingan malah ikut ngoyak nyebur. ini MUTLAK kegagalan pemerintah setempat dan aparat yg ada.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*