Home » Cirebon » Ngabuburit, FBN RI & Mbok Wangsih Kenalkan Makna Pancasila
Kuwu Cigobangwangi - Wahidin

Ngabuburit, FBN RI & Mbok Wangsih Kenalkan Makna Pancasila

CIREBON – Memperingati momentum hari lahirnya pancasila, Forum Bela Negara Indonesia Kabupaten Cirebon menggelar ngabuburit bareng Arin DA3, Raffi DA4 dan Mbok Wangsih, dilapangan bola Guwa Kidul Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon. Ribuan masyarakat desa Guwa Kidul dan sekitarnya sangat antusias dengan kegiatan yang digagas oleh Forum Bela Negara Republik Indonesia.

Masyarakat yang mengikuti ngabuburit ala FBN

Ketua Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN RI) Kabupaten Cirebon, Ibnu Saekhu dalam press rilisnya mengatakan, bahwa Pancasila sebagai dasar dan ideologi Negara Republik Indonesia harus diketahui asal usulnya oleh bangsa Indonesia dari waktu ke waktu dan dari generasi ke generasi, sehingga kelestarian dan kelanggengan Pancasila senantiasa diamalkan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Dikatakan Ibnu, adalah benar, bahwa pada saat tanggal 1 Juni 1945 itu Soekarno mengusulkan nama dasar negara kita dengan nama Pancasila. Kemudian, bangsa ini dengan penuh kebanggaan menerima Pancasila sebagai panduan hidup bernegara dan berbangsa serta acuan untuk membangun persatuan dan kesatuan, sekaligus sebagai dinamisator untuk menggerakkan semangat membangun bangsa besar ini.

Pancasila sebagai spirit kebangsaan yang disusun sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia dan disahkan karena dianggap paling sesuai dengan karakter rakyat Indonesia. Lima butir besar yang mencerminkan pribadi bangsa ini, tentu seharusnya walapun puluhan berlalu, makna dan pengamalan Pancasila pun sejatinya tidak memudar. Namun dengan melihat kondisi hari ini, tentu kita merasakan seakan ada “spirit yang hilang”.

Pancasila sebagai ideologi dan spirit bagi masyarakat Indonesia, malah dicederai dengan berbagai praktik yang justru mengaburkan nilai luhur pancasila itu sendiri, seperti tebang pilih penegakan hukum, maraknya pembegalan, anarkisme, narkoba, prostitusi dari kalangan muda, penodaan agama, hingga permasalahan kesenjangan sosial.

Melalui Kegiatan semarak bela Negara dan refleksi hari lahirnya pancasila mudah-mudahan kita semua khususnya generasi muda mendapat penyegaran kembali akan nilai-nilai luhur Pancasila sebagai Warisan bapak pendiri Bangsa atau The Founding Father kita, menghadapi perkembangan Zaman yang cepat dengan segala tantangannya.

Untuk itu kami Forum Bela Negara Republik Indonesia (FBN RI) Kabupaten Cirebon juga diharapkan mampu mengimplementasikan nilai-nilai pancasila dikehidupan sehari-hari dan bukan lagi hanya sebagai simbol,” katanya, Selasa (6/6/2017).

Sementara itu, Hj. Dian Hernawa Susanti (Mbok Wangsih, red) mengartikan Pancasila itu ialah Pancasila selain sebagai lambang negara Indonesia, makna yang besar pada diri pancasila itu ialah harus mengamalkan kelima sila tersebut. “Pancasila sebagai ideologi bangsa kita, bukan saja hanya dibaca melainkan kita sebagai warga bangsa Indonesia harus menerapkan dari sila pertama hingga sila terakhir, karena dalam semua sila dalam pancasila itu kita bisa menemukan arti sejatinya dari pancasila tersebut,” kata Dian.

Dikatakan ketua paguyuban Caruban Nagari, dirinya sangat mengapresiasi dengan apa yang sudah digagas Forum Bela Negara Republik Indonesia yang diketuai Ibnu Saekhu. “Ini langkah awal kita bagaimana mengembalikan citra masyarakat terhadap Pancasila yang selama ini hanya membacanya saja, tidak mengetahui apa arti sesungguhnya,” ungkap Mbok Wangsih.

Lebih lanjut dikatakan Mbok Wangsih, kedepan kegiatan seperti ini akan rutin dilakukan, supaya masyarakat Kabupaten Cirebon lebih mencintai Pancasila dan mengerti dari butir-butir pada setiap sila-silanya tersebut. “Saya akan support banget, ini suatu kegiatan yang sangat mulia, dimana pemuda-pemuda mulai membangkitkan serta menggelorakan dan menghormati pancasila seperti apa yang sudah digagas oleh Forum Bela Negara Republik Indonesia,” tukasnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*