KARAWANG – Tarif angkutan kota di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, dianggap tak wajar. Warga harus membayar tarif yang seenaknya ditentukan oleh sopir angkot tersebut. Bahkan, tarif angkot yang jaraknya masih di dalam kawasan kota, hingga 15 ribu.
“Saya merasa dirampok oleh sopir angkot. Masa dari Tanjungpura ke Klari tarifnya Rp15 ribu. Saat saya menolak dengan tarif itu, si sopir marah dan bersama sopir lain malah mau mukulin saya. Ya dari pada terjadi yang tidak-tidak, akhirnya saya bayar aja,” ujar Yusup (35), warga Klari, Rabu (23/12/2015).
Dikatakan dia, dirinya naik angkot nomor 17 jurusan Tanjungpura-Klari sekitar jam 22.00 WIB. Saat itu dirinya baru pulang dari Rengasdengklok hendak ke rumahnya di Klari. “Saya naik angkot yang ngetem-ngetem itu di Tanjungpura. Udah ngetemnya lama lebih dari satu jam, setelah sampai di Terminal Klari, saya disuruh bayar Rp15 ribu. Untung saya bawa duit. Yang jadi masalah, bagaimana jika peristiwa ini terjadi pada warga yang tidak bawa uang cukup?” lanjutnya.
Hal serupa juga diungkapkan Maya (31). Ibu rmah tangga ini juga merasa “dicekik” oleh sopir angkot 17. “Masa dari depan Mall Karawang ke Tanjungpura harus bayar sepuluh ribu? Sopir angkot ini seenaknya aja nerapin tarif,” katanya.
Penasaran dengan pernyataan dua warga itu, Jabar Publisher mencoba memastikan dengan naik angkot 17 dari Tanjungpura menuju Klari, sekitar jam 21.45 WIB. Ternyata benar, tarifnya Rp15 ribu. (bay)