Home » Cirebon » Awalnya Minta Pulang, Sifa Urungkan Niat karena Tuntutan Tak Terpenuhi

Awalnya Minta Pulang, Sifa Urungkan Niat karena Tuntutan Tak Terpenuhi

CIREBON – Polemik kasus Muhamad Khoerul Sifa, warga Desa Dompyongkulon, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon, yang terlantar di Jepang kini menemui jalan buntu. Pasalnya, tidak ada titik temu antara Sifa dan Sheikh Liton, pihak yang disebut-sebut turut memberangkatkan dirinya ke Jepang.

Sebelumnya, sebuah video permohonan bantuan pemulangan dari Sifa yang terlantar di Jepang sempat viral di media sosial dan memicu upaya mediasi.

Dalam mediasi, Sifa menuntut kepulangan dirinya ke tanah air serta meminta pengembalian modal keberangkatan sebesar Rp80 juta sebagai kompensasi. Menurutnya, uang tersebut berasal dari pinjaman yang kini harus segera dibayar.

“Ya saya mau pulang dengan tuntutan seperti itu, karena kan saya berangkat itu hasil dari hutang. Oke, dia (Liton) bisa menyanggupi atau tidak,” ujar Sifa saat dihubungi Jabar Publisher melalui telepon.

Meski demikian, Sifa masih memberikan kelonggaran dengan menurunkan nilai tuntutan menjadi minimal Rp55 juta. Uang tersebut, katanya, akan digunakan untuk mencicil hutangnya.

Siap Pulangkan, Namun Tak Sanggupi Tuntutan

Di sisi lain, Sheikh Liton menyatakan siap bertanggung jawab memulangkan Sifa, namun tidak sanggup memenuhi tuntutan kompensasi dengan jumlah yang diminta. Bahkan ketika Sifa melonggarkan hingga Rp50 juta, Liton tetap tidak bisa menyanggupi.

“Kompensasi semampunya keluarga minta segitu, saya tidak sanggup. Karna saya sendiri tidak menerima uang sebesar itu dari sifa, jika ingin menuntut harusnya menuntutnya ke Sukarna selaku orang yang membawa Sifa. Tapi meskipun begitu saya dari awal punya itikad baik untuk memulangkan Sifa,” jelas Liton kepada Tim JP.

Karena tidak tercapai kesepakatan, Sifa memilih bertahan di Jepang dan bekerja seadanya. Ia beralasan masih memiliki kewajiban mencicil pinjaman yang digunakan untuk biaya keberangkatan. Dengan kondisi tersebut, kasus ini dianggap menemui jalan buntu.

Begini Sikap SBMI Cirebon

Sementara itu, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) menilai polemik ini telah selesai. Hal itu disampaikan oleh Nurohman Normandika melalui pesan resmi SBMI Cirebon kepada Jabar Publisher.

“Terkait beredarnya informasi mengenai permasalahan PMI atas nama Sifa yang saat ini sedang bekerja di Jepang, berdasarkan hasil assessment terakhir melalui komunikasi telepon, yang bersangkutan menyatakan keinginannya untuk tetap bekerja di Jepang, karena ada kebutuhan yang harus dipenuhi di Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut, sesuai permintaan Sifa, maka permasalahan ini kami anggap telah selesai. Atas perhatian dan pengertian semua pihak, kami ucapkan terima kasih,” terang Kang Maman sapaan akrab Ketua SBMI Cirebon ini. (tim jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*