Home » Cirebon » Punya Motto ‘MAJU’, Begini Progres Pembangunan Di MAN 3 Cirebon

Punya Motto ‘MAJU’, Begini Progres Pembangunan Di MAN 3 Cirebon

Semakin Mantap Dibawah Kepemimpinan Imron Rosyadi Sebagai Manager Sekolah

CIREBON – Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Cirebon atau dikenal dengan MAN Buntet Pesantren, semakin mantap di bawah kepemimpinan Kepala Madrasah Drs H. Imron Rosyadi M.Ag. Di mana sebelumnya, Ia menjabat sebagai Kepala MAN 4 Cirebon (MAN Ciledug).

KEPALA SEKOLAH BERSAMA GURU-GURU SAAT MEMANJATKAN DOA UNTUK KEMAJUAN SEKOLAH

Di MAN 4 Cirebon pun Ia telah banyak menorehkan prestasi, bahkan berhasil melegalitaskan tanah sekolah MAN 4 Cirebon dengan terbitnya sertifikat tanah milik sekolah. Dengan terbitnya sertifikat ini, Pak Imron otomatis telah menambah asset Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) sebesar puluhan miliar rupiah. Prestasi yang sangat fenomenal tentunya.

Sukses membawa kemajuan di MAN 4 Cirebon, per tanggal 15 Januari 2021 Imron dimutasi untuk mengemban amanah di MAN 3 Cirebon atau yang dikenal dengan MAN Buntet Pesantren. Dengan kepemimpinannya sebagai manajer, MAN 3 Cirebon kini telah banyak perubahan. Terlebih, kepala madrasah yang dikenal sebagai kyai yang berkarakter ini memiliki Motto “MAJU”.

Kata MAJU yang terdiri dari empat huruf dipaparkannya satu persatu dan di aplikasikannya dalam mengelola MAN 3 Cirebon.

“Pas ditugaskan di sini saya langsung melakukan SWOT. Sebagai manajer saya memaksimalkan segala sumber daya dan melakukan pembangunan di bidang infrastruktur. Yang paling urgent menurut saya adalah tempat belajar, sehingga saya titik beratkan pembangunan infrastruktur ini pada pembangunan kelas,” ungkapnya. 

Sebagai kepala sekolah yang meniti karir sejak awal di MAN 3 Cirebon, Imron mengaku sudah hafal betul kondisi dan potensi di sekolah yang kini dipimpinnya.

“Saya lahir di sini, tinggal di sini, sekolah di sini, CPNS di sini, PNS di sini, pernah juga mengajar sebagai guru, sebagai wali kelas, dan bendahara sekolah juga pernah. Alhamdulillah, saat ini saya dipercaya sebagai kepala madrasah, artinya secara potensi dan kondisi saya jelas sudah sangat hafal. Istilah Cirebon-nya sudah nglotok lah,” terangnya. 

“Jadi utamanya saya ciptakan suasana yang kondusif untuk belajar. Untuk itu yang disentuh terlebih dahulu adalah kelas. Karena di sini ada bangunan yang usianya sudah 40 tahun lebih, sehingga masih kurang ideal untuk proses pembelajaran. Jadi saya upayakan rehab total dengan membuatnya menjadi dua lantai untuk semua kelas,” terangnya.

Kepala MAN 3 Cirebon menjelaskan, saat ini jumlah kelas sudah mencukupi yakni sebanyak 33 Rombel (kelas), yang terdiri dari 11 kelas Bahasa, 11 kelas Agama, 11 Kelas IPA dan IPS. “Di tahun kedua saya melakukan peningkatan mutu sarpras dengan melakukan rehab. Sehingga dalam kurun waktu dua tahun, saya telah merehab 9 kelas,” beber Imron.

Padahal sebelum Imron menjabat di sini, perubahan atau pembangunan yang dilakukan hanya perubahan perubahan biasa saja. Seperti halnya perubahan dari ubin diganti menjadi keramik, perubahan dari triplek diganti tembok tidak dengan rehab total dan pembangunan fisik dari nol.

”Di tahun ketiga ini saya merehab lagi tiga kelas. Sehingga Insya Allah Oktober nanti, untuk kelas di MAN 3 Cirebon sudah dua lantai semua, dengan kondisi lapangan yang semakin meluas dan halaman semakin tertata,” terangnya.

Mengampu sebanyak 1.180 siswa di MAN 3 Cirebon, Imron dan guru-guru di MAN 3 Cirebon memiliki visi ‘menjadikan siswa yang santri dan mewujudkan santri yang siswa’ dengan kurikulum yang berkarakter. “Dari jam 07.00 sampai 14.30 siswa belajar secara akademik di sekolah, dilanjutkan dengan pendidikan moral dan agama di pesantren. Jadi MAN 3 ini pendidikanya dobel. Alhamdulillah hal ini terbukti dengan meningkatnya jumlah siswa yang melanjutkan ke perguruan tinggi baik negeri maupunswasta di mana pada awalnya hanya ada 17 orang, tahun kedua 35 orang, dan saat ini 59 orang itu yang masuk lewat jalur minat dan bakat. Itu belum termasuk yang tidak melaporkannya ke sekolah. Kalau yang lapor terhitung ada 60% siswa yang melanjutkan baik ke negeri maupun swasta,” tandasnya. 

MAN 3 juga aktif dalam bidang ekstrakulikuler, hal ini dibuktikan dengan adanya pentas seni kreativitas seni  siswa yang digelar secara turutin setiap tahun. Tak ketinggalan pengembangan kewirausahaan yang terus difokuskan untuk menciptakan lapangan kerja baru, khususnya bagi siswa siswi yang memilih untuk berwirausaha usai lulus di MAN 3 Cirebon.

Di akhir wawabcara Imron menegaskan kepanjangan motto MAJU yang dipaparkan. “M artinya Mantap dalam pembelajaran, A artinya agamis karena sebagai siswa dan santri dalam keseharian. J bermakna juara dalam kompetisi. Sedangkan U, bermakna Unggul dalam prestasi,” pungkas Kepala MAN 3 Cirebon. (adv)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*