Home » Bandung » Miris! Di Sumedang Ada Sekolah Mirip Kandang Kambing, Tiang Benderanya dari Bambu

Miris! Di Sumedang Ada Sekolah Mirip Kandang Kambing, Tiang Benderanya dari Bambu

SUMEDANG – Memprihatinkan. Itulah gambaran kondisi SD Pasir Gede, di Desa Cimarias, Kecamatan Pamulihan, Kab Sumdang. Hal itu terlihat jelas dari sejumlah foto yang dikirimkan Arief Yudha Pratama, Guru Sukarlawan di SD tersebut, ke fanpage facebook Jabar Publisher, Rabu (24/8). Ia langsung diwawancarai wartawan JP pada Kamis (25/8).
SD Pasir Gede“Di SD kami, hanya ada unit kelas rombel 4 kelas, tidak ada kantor, akses menuju sekolah sangat terjal, apalagi jika hujan turun. Sedih sekali melihatnya. Ruang kelas nyaris seperti kandang kambing,” ungkapnya. Arief menjelaskan, ruang kelas di sana tak beratap, karena tak ada dana untuk membangunnya. Sehingga, saat hujan turun, air masuk ke dalam kelas, akibatnya kegiatan KBM pun terpaksa dihentikan sampai hujan reda.

Jumlah tenaga pengajar sangat minim, yakni hanya ada 4 guru yang aktif mengajar, bahkan satu guru diantaranya, yakni guru olahraga masih kuliah. Para guru di SD Pasir Gede benar-benar murni mengabdikan diri, karena mereka bekerja tanpa penggajian. “Akses jalan menuju sekolah juga sangat beresiko, hanya bisa dilalui motor sedangkan di kiri kanannya jurang,” kata dia.

Guru sukwan asal Cirebon itu mengaku terketuk untuk membantu mengajar di sana karena melihat kondisi yang memprihatinkan itu. Belum lagi perhatian Dinas Pendidikan Kab Sumedang yang solah tak mau tahu dengan kondisi sekolah yang ada di areal perbukitan Cadas Pangeran tersebut. “Miris melihatnya, makanya saya terjun langsung untuk membantu kawan mengajar sebagai sukwan. Di SD Pasir Gede ini murid hanya 30 orang, kelas 1 sampai kelas 5. Bantuan selama ini dari swadaya masyarakat saja,” ulasnya.

skul7Keprihatinan lainnya yakni minimnya fasilitas di sana. Bahkan tiang bendera di SD itu terbuat dari bambu. Kendati demikian, kata Arif, para siswanya punya semangat belajar yang tinggi. “Mereka (siswa-red) punya semangat belajar, namun fasilitas masih minim, upacara bendera tiangnya dari bambu, yang penting bisa menghormati sang saka merah putih,” tuturnya.

Keprihatinan serupa juga terjadi pada keterbtasan buku pnunjang. Dalam foto yang dikirimkan arif lewat komennya, hanya ada satu tumpuk buku yang disimpan di pojok kelas karena tak ada lemari untuk menyimpannya. “Buku penunjang belajar hanya ini,” ujarnya.

Ia berharap, Pemkab Sumedang, melalui Dinas Pendidikan setmpat segera memperhatikan bangunan di SD tersebut demi keselamatan dan kenyamanan penyelenggaran KBM masyarakatnya. “Kunjungan Dinas Pendidikan hanya sekali, itu pun bukan untuk perbaikan tapi agar terdaftar di dinas setempat,” pungkas Arief. (jay/jp)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*