CIREBON – Pemerintah Desa Babakan Gebang bersama Karang Taruna Wijaya Kusuma Desa Babakan Gebang, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, mengucap syukur memiliki tanah kelahiran Kabupetan Cirebon yang kini telah berusia ke 536 tahun dengan menggelar kekayaan budaya Cirebon dalam rangka HUT Kabupaten Cirebon ke 536 dihalaman balai desa setempat, Minggu (1/4/2018).
Kuwu Desa Babakangebang Yeni Setiati kepada “JP” mengatakan, kegiatan memeriahkan HUT Kabupaten Cirebon ke 536 yang digelarnya merupakan kali pertama dilaksanakan dan akan direncanakan sebagai acara rutin. Kegiatannya sendiri diisi dengan penampilan kreasi seni dan budaya yang selama ini hampir punah namun masih tetap dipertahankan oleh masyarakat Desa Babakangebang. “Kekayaan budaya Kabupaten Cirebon yang kita miliki siapa lagi yang akan mempertahankan dan melestarikannya alau bukan kita sendiri, momen HUT Kabupaten Cirebon ini sangat tepat untuk menampilkan seni budaya tersebut,” kata Yeni Setiati.
Masih dikatan Yeni, beberapa kreasi seni dan budaya yang ditampilkan seperti seni degung, tari topeng, jaipong, seni bela diri, marawis dan masih banyak lainnya memang masyarakat Desa Babakangebang masih mempertahankan dan melestarikannya salah satunya degung dan jaipong yang saat ini sudah sering menerima job panggilan ke bebrapa warga yang menggelar pesta hajatan, pihak Pemdes sangat mengapresiasi beberapa seni budaya yang masih dipertahankan oleh masyarakatnya sehingga sangat perlu diberikan dukungan. “Salah satu bentuk dukungan Pemdes salah satunya dengan menampilkan mereka pada momen kegiatan yang dilaksanakan oleh pemdes,” ujarnya.
Lanjut Yeni, peringatan HUT Kabupaten Cirebon ke 536 yang digelar tahun ini merupakan juga sebagai ajang tali silaturahmi antar sesama masyarakat yang dipimpinnya mengingat tahun ini berbarengan dengan nuansa tahun politik dimana diharapkan masyarakatnya tidak akan terkotak-kotak dalam dukung mendukung kepada calon pilihan mereka. “Sebagai warga negara yang baik tentu harus mendukung pelaksanaan pilkada, tetapi kita jangan sampai terpecah dan terkotak-kotak karena perbedaan pilihan,” pungkasnya. (crd)
Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung