AWAL Tahun 2021 Jagat Maya dihebohkan dengan kabar dari band fenomenal bernama BIP dengan personil pentolannya yakni Bongky (Bass) Indra Q (Keyboard) dan Pay (Guitar) yang tengah membuat sebuah proyek khusus guna mengabadikan persahabatan mereka selama kurang lebih 30 tahun. Project monumental tersebut bernama “General Maya”.

Project tersebut digarap di sebuah tempat berenergi tinggi di Ploso – Jombang, Jawa Timur. Mengingat sedang masa pandemi covid-19 ketiga pentolan Eks Slank tersebut lebih banyak menyampaikan progress mereka melalui akun YouTube bernama “Genderal Maya”. Sudah banyak pihak yang menyampaikan statement melalui podcast atau talkshow, baik dari ketiganya maupun dari sejumlah saksi hidup seperti Rustam Rastamanis dan Moel Vallo yang nyata mengiringi persahabatan mereka bertiga selama masih bergabung di grup musik Slank dahulu kala hingga membebtuk BIP. Ke depan, para narsum juga direncanakan bakal ditampilkan lebih banyak dan lebih variatif lagi.
Simak akun General Maya, Klik tulisan ini: Youtube General Maya
Lalu bagaimana konsepnya? Dalam sebuah video, Indra Q menjelaskan bahwa konsepnya adalah dengan memaksimalkan engine mereka bertiga (Bongky, Indra, Pay). “Kita bisa gunakan konsep aslinya kita, yaitu engine nya ini, yang tiga ini, baru yang lainnya ngikut,” ungkap Keyboardis General Maya itu.
Indra juga menjelaskan bahwa konsep pembuatan lagu sejak lama dari waktu ke waktu cenerung gak berubah yakni terikat dengan vokal. Dan General Maya menemukan hal ini sebagai peluang dengan perubahan konsep total. “Nah begitu (engine) musiknya udah jadi, baru kita cari vokalnya, vokalnya yang ngikut. Vokalisnya bisa siapa saja, bisa cowok bisa cewek,” sahut Indra dengan memakai topi bajak laut ala Pirates Carribean.
Sementara Bongky berharap Project yang dibuat di Ponpes Assidiqiyah Ploso Jombang ini bisa banyak menemukan hal baru. “Mudah-mudahan ada gelombang baru, spirit baru, semangat baru, rumah baru dan pembaharuan-pembaharuan yang baru. Karena tiap tempat itu punya vibrasi yang beda-beda. Disini vibrasinya banyak energinya yang bisa dikulik. Jadi ini bagian dari petualangan main musiknya kita,” kata Bongky.
Sedangkan Pay, sang Guitaris Gendral Maya menyatakan bahwa penggarapan proyek ini seperti berselancar di pantai yang baru. “Ikutin aja ombaknya, apalagi ada wacana akan ada banyak penyanyi. Gue rasa akan lebih lebar dan akan lebih ke mana-mana sih musiknya. So.. kita liat aja nanti,” beber Pay.
Dari semua itu ada hal yang tak kalah menarik. Dimana pada waktu yang bersamaan, sang saksi sejarah Slank & BIP yakni Rustam Rastamanis menulis sebuah buku berjudul “Stampel Generasi Biru” yang isinya bakal menyibak fakta-fakta sejarah yang selama ini belum terkuak, sekaligus meluruskan kabar yang kurang tepat.
Dalam penulisan buku tersebut Rustam melibatkan Denny MR sebagai editornya. Dan selama prosesnya itu, Rustam dan Denny bakal mengundang narasumner dan para saksi sejarah Slank juga BIP yang lainnya dalam sebuah talkshow yang ditayamgkan setiap Rabu malam. Mengapa Rabu? Karena itu merupakan potongan lagu Slank album Generasu Biru berjudul Blues Malas. Para Akamsi pasti tau dong lagunya? (jay/jp)

Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung