CIREBON – Proyek betonisasi jalan Gebang – Waled, Kabupaten Cirebon, yang dikerjakan PT Sumber Alam Sejahtera, dari anggaran DAK SPP tahun 2016 sekitar Rp2,8 miliar sudah berminggu-minggu terbengkalai tanpa ada keterangan untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut yang baru dikerjakan separuh jalan saja. Akibatnya, warga dan para pengguna jalan merasa resah dengan kondisi tersebut, terlebih saat hujan karena jalanan menjadi becek dan berlumpur.
Pantauan “JP” di lokasi Selasa (27/12/2016), terlihat bahwa proses pembangunan betonisasi jalan Gebang – Waled tersebut sudah sekitar sebulan lebih tidak dilanjutkan. Padahal baru sebelah jalan saja yang telah dibeton. Hal itu dirasakan sangat mengganggu para pengguna jalan, pengerjaan betonisasi jalan yang dilakukan PT Sumber Alam Sejahtera, dari anggaran DAK SPP 2016 tersebut, memakan anggaran sekitar Rp 2,8 miliar diduga dilakukan oleh kontraktor yang nakal atau mungkin yang tidak memiliki modal besar untuk melanjutkan pengerjaannya, sehingga proses pengerjaan betonisasi jalan tersebut terkesan dibiarkan mangkrak, padahal sudah sejak empat bulan lalu dimulai, terlebih saat ini sudah diujung ahir tahun yang dipastikan akan melebihi batas waktu yang telah ditentukan.
Salah seorang Perangkat Desa (Pemdes) Karangwangun, Kecamatan Babakan, Kabupaten Cirebon, Nurselan, kepada “JP” mengungkapkan, pengerjaan betonisasi jalan Gebang-waled yang dibiarkan mangkrak selama berminggu-minggu tersebut sangat berdampak terhadap warga sekitar jalan dan juga para pengguna jalan yang melintas. “Adanya kemacetan dalam proyek perbaikan jalan itu sebenarnya wajar, tetapi kalau setiap harui macet karena proyek mangkrak warga menjadi kesal dibuatnya, bahkan banyak yang kecelakaan terjadi disini.”kesalnya.
Dikatakannya, kejadian tersebut diduga pihak proyek atau kontraktor pengerjaan betoniosasi tersebut, terkesan tidak bertanggung jawab, entah apa karena kurang modal ataukah ada masalah lainnya yang pasti didaerah lain yang dikerjakan belakangan sudah selesai semua. “Buktinya, sekarang belum selesai, tapi sudah tidak ada pekerjaan lanjutan, selain itu juga, masa jalan baru diperbaiki, kok banyak jalan yang retak. Kontraktor harus bertanggung jawab, dan Dinas Bina Marga harus turun memantau ke lapangan. “tegas Nurselan.
Ditegaskan Nurselan, Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Cirtebon dalam hal ini Dinas Bina Marga, seharusnya teliti terlebih dahulu untuk memberi proyek kepada kontraktor. “Bupati juga, seharusnya pilih-pilih kasih kerjaan kepada kontraktor sebelum dikasih pekerjaannya. Yang seharusnya bikin bagus jalan, malah sebaliknya. Banyak warga sekitar sini yang kena dampaknya, selain macet dan lainnya. “keluhnya.
Senada juga disampaikan salah seorang warga Karangwangun lainnya, Sanusi, yang mengatkan bahwa proses pengerjaan betonisasi jalan Gebang-waled, sudah memakan waktu cukup lama dan mungkin proyek terlama pengerjaannya yang ada di Kabupaten Cirebon ini, tetapi hasilnya, tidak sangat memuaskan. “Justru sekarang malah kacau. Macet panjang dan sebelah jalan yang belum sempet dibeton, malah seperti sawah. Becek dan sebagian tidak bisa digunakan,” kata dia.
Pihak Dinas Binamarga saat dikonfirmasi terkesan menghindar. Dan saat dihubungi melalui sambungan telephon hingga sore hari, tidak ada tanggapan melainkan membalas dengan sms. “saya sedang rapat,” tulisnya. (crd)
Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung