Home » Cirebon » DPRD: RSUD Arjawinangun Persulit Pasien yang Gunakan KIS dan BPJS

DPRD: RSUD Arjawinangun Persulit Pasien yang Gunakan KIS dan BPJS

CIREBON – Reses merupakan salah satu agenda penting dan kewajiban sebagai anggota DPRD,  tak terkecuali seluruh anggota DPRD Kabupaten Cirebon melakukan reses untuk menyerap langsung aspirasi masyarakat dibawah.

Disela-sela reses yang diselenggarakan anggota DPRD Kabupaten Cirebon daerah pemilihan (Dapil) II dari Fraksi PDI Perjuangan, Dian Hernawa Susanti, salah satu warga Jagapura Kulon Kecamatan Gegesik Kabupaten Cirebon, Taruna (42) mempertanyakan, selama ini yang dirasakan masyarakat dari segi kesehatan tidak selalu direspon oleh pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Arjawinangun.

“Masyarakat selalu dipersulit oleh RSUD Arjawinangun, masyarakat itu datang membawa kartu indonesia sehat (KIS) hanya diperiksa saja setelah itu disuruh pulang dengan alasan tidak memiliki penyakit yang kronis, kemudian apa yang terjadi, yang terjadi sang warga tersebut meninggal dunia sehari setelah dibawa kerumah sakit Arjawinangun,” katanya kepada jabarpublisher.com, Jum’at (3/3/2017).

Dikatakan, apakah program dari pemerintah mulai dari BPJS maupun KIS ini selalu dipersulit oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. “Masyarakat ini berhak mendapatkan fasilitas yang telah diberikan pemerintah, tapi apa kenyataan di lapangan, selalu dipersulit, kalau saja tidak memakai fasilitas dari pemerintah pasti pelayanan prima yang selalu diberikan,” keluhnya.

Dalam kesempatan yang dihadiri sedikitnya 200 orang tersebut, anggota DPRD Kabupaten Cirebon daerah pemilihan (Dapil) II dari Fraksi PDI Perjuangan, Dian Hernawa Susanti menuturkan dalam sesi tanya jawab ini memang yang dirasakan banyak keluhan-keluhan masyarakat dari segi kesehatan. “Sungguh ironis mendengarnya, tetapi saya tidak tinggal diam dengan keluhan-keluhan, selagi saya mampu akan saya fasilitasi sekuat tenaga saya,” katanya.

Ditambahkan anggota yang menduduki di komisi IV yang membidangi kesehatan, pihaknya selama ini mengambil respon cepat, apabila mendengar ada salah satu masyarakatnya dipersulit oleh pihak rumah sakit. “Saya selalu on time kapanpun masyarakat membutuhkan saya, bahkan saya selalu mengawal sampai warga saya itu bisa terlayani, apabila tidak ada respon saya tidak segan-segan saya langsung komunikasi langsung dengan dinas terkait atau pegawai rumah sakitnya bahkan humasnya,” ungkapnya. (gfr)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*