Home » Karawang » Gebang Karawang » Kader HMI Nasional Kunjungi Rumah Sejarah Karawang

Kader HMI Nasional Kunjungi Rumah Sejarah Karawang

KARAWANG – Sebanyak 46 kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dari 27 kabupaten/kota se-Indonesia mengunjungi rumah sejarah Djiaw Kie Song di Kecamatan Rengasdengklok Karawang Jawa Barat, Minggu (21/5).

Dalam rangkaian kegiatan Latihan Kader II yang digelar oleh HMI Cabang Karawang tersebut, para kader HMI dari perwakilan masing-masing kabupaten/ kota ini juga berkesempatan mengunjungi Monumen Kebulatan Tekad Rengasdengklok.

Terlebih sebelumnya pada Sabtu (20/5), para kader HMI ini diundang secara hormat untuk berdiskusi langsung dengan Bupati Karawang, dr. Cellica Nurrachadiana di Hotel Mercure Karawang.

Di rumah sejarah Djiaw Kie Song, para kader HMI ini menilik satu persatu setiap bagian sudut rumah sejarah tempat penculikan Soekarno-Hatta oleh pasukan Pembela Tanah Air (Peta) tersebut.

“Secara sekilas melalui cerita sejarah saya sudah tahu apakah itu rumah sejarah. Tapi hari ini saya baru tahu secara langsung bagaimana bentuk rumah sejarah. Ini pertama kalinya saya berkunjung ke sini bersama kawan-kawan HMI yang lain,” tutur kader HMI Cabang Pekalongan, Fahfa.

Di Tugu Monumen Kebulatan Tekad, para kader HMI se-Indonesia ini bukan hanya saja mendokumentasikan dirinya dengan cara melakukan selfi dan foto bersama. Tetapi mereka di sana juga mengamati secara seksama setiap bagian sudut Monumen Kebulatan Tekad.

Di sana, para kader HMI menemukan sedikit kejanggalan soal teks proklamasi yang tertulis di tugu Monumen Kebulatan Tekad. Menurut kader HMI, ada yang salah dalam penulisan teks proklamasi tersebut. Oleh karenanya, para kader HMI ini berharap agar Pemkab Karawang segera memperbaiki kesalahan penulisan teks proklamasi tersebut.

Kabid PAO HMI Cabang Karawang menyatakan, pasca kunjungan HMI ke Monumen Kebulatan Tekad dan rumah sejarah Djiaw Kie Song ini, secara resmi HMI Cabang Karawang memang akan meminta kepada Pemkab Karawang untuk membenahi tulisan teks proklamasi yang ada di tugu Monumen Kebulatan Tekad.

“Yang kami pahami sejarah itu tidak boleh salah. Karena cerita sejarah yang salah akan menjadi kecelakaan sejarah untuk anak cucu kita nanti. Kalau ia putih, maka ceritakanlah putih. Kalau ia hitam, maka ceritakanlah hitam. Itulah makna sejarah yang kami pahami. Makanya kami akan meminta Pemkab untuk segera membetulkan tulisan teks proklamasi di tugu monumen Kebulatan Tekad ini,” kata Rudi, yang juga merupakan Ketua Pelaksana LK II HMI Cabang Karawang tersebut. (adk)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*