
SEORANG anggota TNI menunjukan bom molotov temuan mereka. Bom tersebut kemudian diamankan. (foto fjr)
BEKASI – Polresta Kota Bekasi berhasil menemukan lima botol bom molotov dan sebungkus paku, Minggu (18/10), dalam penyisiran ke daerah yang mungkin menjadi tempat rawan kerusuhan jelang pertandingan final Piala Presiden antara Persib Bandung melawan Sriwijaya FC.
“Ditemukan lima botol bom molotov siap dengan sumbunya dan sebungkus paku dengan berat setengah kilo,” kata Kapolres Bekasi Kota, Kombes Pol Daniel Bolly Tifaona kepada awak media. Untuk penemuan lima botol bom molotov, kata Daniel, satu bom ditemukan di Tol Bekasi km 8, tepatnya di belakang rumah sakit Mitra Keluarga Bekasi Timur dan empat botol lagi ditemukan di dekat pos polisi Jatiwaringin. Sementara paku setengah kilo ditemukan di tol Bekasi Timur.
Selain itu, berdasarkan TMC Polda Metro Jaya, petugas juga menemukan paku yang bertebaran di sekitar KM 16.300 tol Cibitung arah Halim.
Berdasar pantauan di lokasi, saat ini barang-barang tersebut sudah langsung diamankan petugas kepolisian dari Polres Kota Bekasi dan anggota Kodim 0507/Bekasi.
“Tol Jatiwaringin disisir, berangkat dari Bekasi tol timur, ada 18 titik Bekasi kota sampai Jakarta, 18 jembatan layang, setiap titik dijaga 25 orang polisi, TNI dan Satpol PP, ditemukan satu bom molotov satu plastik paku setengah kilo, lalu empat molotov ke luar tol Jatiwaringin,” jelas Daniel.
Dengan adanya penemuan tersebut, lanjut Daniel, pihaknya akan menyelidiki siapa yang meletakan bom itu. “Diperkirakan diletakkannya pas Subuh,” ungkapnya.
Daniel pun meyakinkan daerah Bekasi Kota sampai sejauh ini aman dan kondusif. “Insya Allah aman Bekasi Kota, kalau kejadian kemarin di Jatiwaringin itu masuk Polsek Makasar (Polres Jakarta Timur) dan semalam ada kejadian pelemparan tiga kendaraan di Tambun dan itu masuk Kabupaten Bekasi, tapi kita ikut back up atas perintah Kapolda,” ujar dia.
Daniel pun menegaskan, anggotanya akan menindak tegas siapapun yang melanggar hukum. “Kita tindak, tegas, tangkap dan langsung bawa ke Polres jangan ke Polsek,” kata dia.
Sebelumnya, aksi anarki dari massa yang tidak bertanggung jawab sudah mengancam beberapa pengendara terutama kendaraan berpelat D.
Aksi tersebut terjadi menjelang final Piala Presiden antara Persib Bandung dan Sriwijaya FC. Beberapa orang sudah diamankan terkait sikap anarki tersebut. Pihak kepolisian pun meminta agar para suporter tidak terpancing dengan provokasi yang dilakukan segelintir orang. (fjr)
Jabar Publisher Berita Jawa Barat, Berita Cirebon, Berita Tasikmalaya, Berita Karawang, Berita Bekasi, Berita Bandung